JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa pabrikan masih menyematkan kick starter pada motornya, baik motor bebek, sport, atau motor matik. Sebagian lagi hanya mengandalkan electric starter.
Namun, banyak yang menganggap bahwa kick starter pada motor bebek dan motor sport, sama saja dengan motor matik. Sehingga, cara perawatannya juga dianggap sama.
Kepala Mekanik AHASS Daya Adicipta Motor (DAM), Wahyudi, mengatakan, ada perbedaan kick starter untuk jenis motor sport dan bebek dengan motor matik.
"Kick starter yang jarang digunakan pada motor bebek atau sport tidak masalah. Sebab, posisi gigi transmisi berada di dalam bak oli, sehingga tidak akan macet dan mengganggu kinerja mesin," ujar Wahyudin, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Untuk tipe matik, menurut Wahyudin, karena gigi starter ditempatkan di ruang CVT yang menghasilkan debu akibat gesekan di CVT, maka debu bisa saja menempel di gigi starter. Akibatnya, bisa membuat macet karena grease kick starter terkontaminasi debu.
"Kick starter menjadi seret dan parahnya bisa kering grease tersebut. Sehingga, kick starter menjadi keras dan tidak bisa digunakan," kata Wahyudin.
Sebaiknya, komponen yang ada di dalam boks CVT dibersihkan setiap 8.000 km agar tidak terjadi penumpukan debu. Selain itu, kick starter juga sebaiknya rutin digunakan.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/05/25/112200015/beda-perlakuan-kick-starter-pada-motor-bebek-sport-dan-skutik