JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian orang beranggapan bahwa memanaskan mesin mobil matik dengan posisi tuas di P itu salah. Banyak yang bilang bahwa posisi tuas transmisi harus ada di posisi N.
Pasalnya, jika posisi tuas di P, pompa oli tidak bekerja dan tidak melumasi komponen yang ada di sistem transmisi. Akibatnya, komponen pada transmisi matik akan aus dan umurnya menjadi lebih pendek.
Menanggapi hal itu, Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi mengatakan, anggapan tersebut tidaklah benar, bahkan mengarah pada kekeliruan.
“Tidak benar. Antara posisi P dan N, oli transmisi akan tetap bekerja,” ujar Bambang kepada Kompas.com, Senin (11/5/2021).
Bambang menjelaskan, saat posisi tuas berada di P, lock output shaft akan terkunci secara manual. Saat tuas pindah ke posisi N, kunci akan terlepas dari shaft.
Pada mobil bertransmisi matik, pompa oli transmisi akan langsung bekerja selaras dengan putaran mesin. Begitu mesin menyala, pompa olipun akan ikut bekerja dan tekanan oli langsung bergerak melumasi kampas dan komponen lainnya.
“Jadi tidak ada pengaruhnya mau di P atau N. Lagi pula, sekarang memanaskan mobil tidak perlu lama-lama, teknologi material, dan oli sudah lebih canggih. Jadi begitu mesin menyala, mau langsung dipakai juga tidak masalah,” kata dia.
Namun menurut Bambang, jika dilihat dari sisi keselamatan, posisi tuas yang tepat saat memanaskan mesin adalah di posisi P.
Hal ini untuk mencegah mobil bergerak. Selain itu, jangan lupa untuk mengaktifkan rem tangan.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/05/14/151500515/benarkah-panaskan-mesin-mobil-matik-posisi-tuas-di-p-bisa-merusak-transmisi