Bahwa, tidak seharusnya membiarkan anak yang masih di bawah umur diperbolehkan mengemudikan mobil.
Terlebih lagi jika sang anak belum begitu mahir atau masih dalam tahap belajar mengendarai kendaraan roda empat.
Terkait hal ini, Training Director Safety Defensive Consultant Sony Susmana mengatakan, mengemudikan mobil di jalan raya bukan hanya sekadar bisa mengendalikan kendaraan saja. Tapi, harus benar-benar memahami setiap rambu atau pun mempunyai perilaku yang baik dalam berkendara.
“Untuk bisa mengemudi di jalan umum, pengemudi harus memenuhi syarat menguasai safety, skill, knowledge, dan perilaku, tanggung jawabnya besar jadi jangan asal-asalan,” kata Sony saat dihubungi Kompas.com, Minggu (8/5/2021).
“Kalaupun didampingi oleh orang yang lebih dewasa atau ahli, juga harus dipertanyakan kemampuannya dalam melihat situasi aman, mengantisipasi bahaya, memberikan otoritasi, serta melakukan tindakan pencegahan kecelakaan,” katanya.
Becermin dengan peristiwa tersebut, Sony mengingatkan, sudah saatnya orangtua cerdas dalam memberikan edukasi kepada buah hatinya.
“Belajar mengemudi itu tidak boleh 'katanya' atau otodidak, tapi harus diserahkan kepada yang benar-benar ahli,” kata dia.
Anak yang belum dewasa masih menjadi tanggung jawab setiap orangtua untuk setiap perbuatannya. Oleh sebab itu, perlu pengawasan yang ketat sehingga arah pertumbuhannya positif, jelas, dan tidak menyusahkan di kemudian hari.
“Kalau saya sebagai pengamat tetap akan menyalahkan orangtua. Jadi, untuk para orangtua janganlah bangga ketika sang anak yang masih di bawah umur sudah bisa mengemudi, tapi belum benar-benar paham,” ucap Sony.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/05/10/040200515/bocah-16-tahun-kendarai-mobil-tanggung-jawab-orangtua-dipertanyakan