JAKARTA, KOMPAS.com - Capacitor Discharge Ignition atau yang biasa dikenal dengan CDI motor adalah komponen yang penting dalam sistem pengapian.
CDI merupakan komponen kelistrikan pada sepeda motor. Komponen ini memiliki tugas utama mengatur waktu percikan api pada busi untuk melakukan proses pembakaran. Pengapian yang timbul akan membakar bahan bakar yang telah dipadatkan dengan piston.
Jika CDI rusak, atau bahkan mati, tentunya pengapian tidak akan terjadi. Jelas sepeda motor tidak bisa dihidupkan.
Lantas, apa penyebab CDI motor bisa rusak?
Rendra Kusumah selaku Kepala Bengkel Astra Motor Center Jakarta, mengatakan, penyebab kerusakan pada CDI biasanya karena komponen-komponen pendukung lain yang awalnya bermasalah.
"CDI jenis DC sumber arusnya dari aki. Selain karena komponen di dalamnya yang memang sudah bermasalah, kerusakan CDI bisa jadi karena masalah pada komponen pendukung seperti aki, busi, spull, atau koilnya," ungkap Rendra kepada Kompas.com, Jumat (23/4/2021).
Umumnya, CDI bisa rusak karena tegangan listrik yang tidak stabil. Jika kondisi aki motor sudah tidak layak pakai, jelas akan berdampak pada tidak stabilnya listrik yang masuk ke CDI. Ini yang menyebabkan kondisi CDI lemah.
Rendra menjelaskan bahwa pada dasarnya CDI pada sepeda motor tidak membutuhkan perawatan khusus. Yang terpenting adalah memperhatikan kondisi aki.
"Pastikan saja kondisi aki optimal. Jika aki sudah lemah, segera ganti. Ini agar kinerja CDI tetap maksimal," kata Rendra menambahkan.
Jika memang belum benar-benar memahami cara kerja CDI, disarankan untuk segera memeriksakan kondisi CDI ke bengkel demi menghindari salah penanganan yang bisa saja mengakibatkan kerusakan lebih parah pada sistem kelistrikan dan pengapian.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/04/24/072200615/apa-penyebab-cdi-sepeda-motor-bermasalah