JAKARTA, KOMPAS.com – Ramainya produsen otomotif yang meluncurkan mobil listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV), lambat laun membuat Toyota gentar. Seperti tak ingin ketinggalan momentum, Toyota langsung membuat peta jalan perusahaan dalam pengembangan mobil listrik ke depannya.
Kita tahu, produsen asal Jepang awalnya lebih tertarik dalam pengembangan mobil listrik dengan basis hybrid, hidrogen, maupun fuel cell. Tapi, merek otomotif terbesar di dunia Toyota, kini mulai all-out.
Langkah perdana di mulai Mei 2020, ketika Toyota meluncurkan mobil listrik berbasis baterai, C-HR EV untuk pasar China menggandeng mitra lokal. Kemudian Desember 2020, mobil mungil C+Pod turut meluncur di Jepang.
Ke depan Toyota bakal tancap gas meluncurkan model ketiga dari mobil listrik berbasis baterai. Terutama lewat skema kerja sama dengan produsen otomotif lainnya.
Kabar terbaru dari Toyota Eropa, disebutkan bahwa sebuah SUV listrik BEV berukuran sedang dipastikan meluncur di ajang Shanghai Motor Show 2021 (21-28 April).
SUV ini akan dibangun di atas platform e-TNGA terbaru, yang serbaguna dan mudah beradaptasi untuk berbagai jenis produk.
Sasis e-TNGA diklaim bakal sesuai dengan berbagai kapasitas baterai dan motor listrik, berbagai jenis kendaraan dan profil penggunaan, hingga dapat dipakai oleh mobil penggerak depan, belakang, atau empat roda.
Pengumuman ini jelas mengingatkan kita dengan rilis kerja sama Toyota dan Subaru pada pertengahan 2019. Di mana kedua pabrikan berkomitmen akan mengembangkan BEV, khususnya di segmen SUV-C, yang notabene cukup diminati di Indonesia.
Kehadiran Toyota 86 dan Subaru BRZ pada 2012 misalnya, jadi bukti nyata bahwa calon SUV baru itu kemungkinan besar bakal dipasarkan di Tanah Air.
Apalagi Subaru belakangan juga mengumumkan bakal kembali berjualan di Indonesia, setelah vakum karena tersandung masalah pemalsuan dokumen impor.
“Benar akan comeback. Tunggu saja karena rencananya launching pada kuartal IV/2021,” ucap Arie Christopher Setiadharma, Chief Operations Officer PT Plaza Auto Mega, kepada Kompas.com (17/3/2021).
Lewat kolaborasi ini, kedua pabrikan akan menerapkan teknologi all-wheel drive Subaru dan teknologi elektrifikasi Toyota. Kedua mobil juga diprediksi akan dijual bersamaan dengan nama yang berbeda.
Subaru sendiri telah memulai penjualan Crosstrek Hybrid di Amerika Serikat, dengan menerapkan teknologi plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) dari Toyota.
Suzuki dan Daihatsu
Tak berhenti di situ, dalam rilis Toyota Global medio Juni 2019, disebutkan bahwa rencana kolaborasi Toyota untuk melahirkan BEV masih akan berlanjut bersama Suzuki dan Daihatsu.
Secara khusus, Toyota menyebutkan bahwa mereka berencana mengembangkan berbagai model dengan mitra perusahaan yang punya spesialisasi pada bidang tertentu.
Jika dengan Subaru, Toyota ingin melahirkan SUV listrik yang dengan kemampuan mumpuni di berbagai medan. Sedangkan dengan Suzuki dan Daihatsu, Toyota jelas terlihat ingin menciptakan mobil listrik yang kompak dan murah, serta terjangkau bagi seluruh kalangan.
Dari peta jalan yang dirilis Toyota, skema kolaborasi dengan Suzuki dan Daihatsu bakal mengincar segmen compact. Bisa jadi mobil ini berbentuk sebuah city car atau mungkin Low MPV, mengingat kedua produsen memang punya spesialisasi pada segmen tersebut.
Proyek Toyota-Suzuki tampaknya bakal fokus berada di pasar India dan Eropa, mengingat sudah banyak produk rebadge dari kedua merek.
Sebut saja Toyota Glanza yang mengambil basis Suzuki Baleno. Atau Suzuki ACross, yang jadi kembaran Toyota RAV4.
Sementara, mobil listrik hasil kolaborasi Toyota-Daihatsu kemungkinan besar bakal mengisi pasar Asia Tenggara, di mana Indonesia jadi basis produksinya.
Hal ini juga sesuai dengan pernyataan Marketing Director dan Corporate Planning & Communication Director PT Astra Dahatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra, dalam konferensi virtual yang dihelat pada Desember 2020.
Menurutnya, perusahaan bakal mengembangkan teknologi hibrida dari Toyota Motor Corporation selaku induk perusahaan.
“Pada dasarnya kami itu kan group Toyota, kalau secara teknologi hybrid yang akan dipakai Daihatsu itu akan sama seperti (digunakan) Toyota. Jadi dasarnya sama, kalau Toyota akan mengeluarkan hybrid, Daihatsu juga akan keluarkan hybrid,” ujar Amelia (17/12/2020).
https://otomotif.kompas.com/read/2021/03/24/090200315/singkap-mobil-listrik-toyota-dengan-subaru-suzuki-dan-daihatsu