JAKARTA, KOMPAS.com - Insentif PPnBM membuat beberapa harga mobil baru turun cukup signifikan, apalagi ditambah adanya ragam diskon menarik dari masing-masing merek.
Kondisi ini pun menjadi mimpi buruk bagi sebagian besar pedagang mobil bekas, lantaran membuat konsumen beralih membelanjakan dananya membeli mobil baru.
Namun hal tersebut tidak berlaku bagi showroom mobil seken Auto Value milik Suzuki. Bahkan, saat penjualan mobil baru meningkat, secara bisnis mobil bekasnya juga ikut terkerek.
"Sebelumnya memang ada kekhawatiran, namun setelah berjalan beberapa hari dan kami evaluasi, ternyata dampaknya tidak terlalu besar," kata Head of Business Development PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Hendro Kaligis, dalam konferensi pers virtual, Kamis (5/3/2021).
Menurut Hendro, salah satu pemicu masih bergeraknya bisnis penjualan mobil bekas Auto Value lantaran didorong pola pembelian unit baru dengan sistem tukar tambah.
Bahkan dari sisi jumlah, Hendro mengklaim terjadi peningkatan dalam beberapa hari usai penerapan insentif PPnBM mobil baru berlaku.
"Ini menjadi suplai bagi pedagang mobil bekas, bahkan setelah melakukan monitor di tiga cabang Auto Value, ternyata sampai 3 Maret, kenaikan inquiry tukar tambah sudah sampai 100 persen," ujar Hendro.
Sementara dari sisi pembelian mobil bekas Suzuki sendiri, Hendro mengklaim dalam beberapa hari ini belum terlihat masalah atau dampak secara langsung terkait diskon PPnBM.
Tapi secara kondisi garis besarnya, Hendro menganggap konsumen pembeli mobil baru dan bekas berbeda, masing-masing memiliki segmennya sendiri-sendiri.
"Sejauh ini kami dari Auto Value optimis bila penjualan mobil bekas bisa tetap berjalan meski ada PPnBM untuk mobil bari, apalagi sebentar lagi juga momennya mau Lebaran," kata Hendro.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/03/05/134100215/diskon-pajak-mobil-baru-tak-usik-bisnis-mobkas-suzuki