JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan sepeda motor di dalam negeri mulai menunjukkan pemulihan usai mengalami penurunan signifikan sebagai dampak pandemi virus corona alias Covid-19 sejak kuartal II/2020.
Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), angka penjualan roda dua secara wholesales di Januari 2021 mampu mencapai 394.733 unit, naik 70,4 persen dari bulan sebelumnya.
Torehan tersebut sekaligus menjadi yang paling tinggi selama delapan bulan belakangan. Sebab, selama periode itu realisasi penjualan hanya mencapai sekitar 100.000 unit sampai 300.000 unit saja.
Sehingga bisa dinyatakan bahwa pasar atau permintaan atas sepeda motor di awal tahun ini mulai pulih. Hanya saja, jika dibandingkan tahun lalu, masih selisih 68.251 unit atau 14,7 persen.
Sementara, pada sisi pengkapalan produk roda dua buatan Indonesia ke luar negeri atau ekspor di periode sama menunjukkan hal serupa. Terjadi peningkatan sebesar 2,5 persen dari bulan lalu dan 30 persen secara year-on-year (yoy).
Rinciannya, saat ini ekspor mencapai 81.929 unit sedangkan Desember 2020 hanya 79.902 unit. Diketahui, pencapaian akhir tahun lalu tersebut merupakan yang terbesar sepanjang 2020.
Adapun jenis motor yang paling diminati di Indonesia pada Januari 2021 ialah skuter matik (skutik) sebesar 266.256 unit atau berkontribusi 85,4 persen dari total penjualan.
Kemudian, diikuti oleh motor bebek alias underbone dengan sumbangsih 23.616 unit (7,6 persen) dan motor sport 21.823 unit (7 persen). Motor bebek kembali diminati sebagian warga setelah sebelumnya kalah populer.
Berikut jumlah penjualan sepeda motor pada 2020;
Januari: 462.984 unit
Februari: 545.741 unit
Maret: 561.739 unit
April: 123.782 unit
May: 21.851 unit
Juni: 167.992 unit
Juli: 292.205 unit
Agustus: 317.107 unit
September: 380.713 unit
Oktober: 317.830 unit
November: 237.035 unit
Desember: 231.637 unit
Berikut jumlah penjualan sepeda motor pada 2021;
Januari: 394.733 unit
https://otomotif.kompas.com/read/2021/02/28/082100215/penjualan-motor-mulai-pulih-januari-2021-terbesar-sejak-pandemi