JAKARTA, KOMPAS.com – Baru ini terjadi kecelakaan yang melibatkan bus dan truk di jalan tol. Dalam video yang diunggah akun Dashcam Owners Indonesia di Instagram, bus sedang berjalan di lajur cepat lalu dari lajur kiri masuk truk yang masuk ke lajur kanan, tabrakan pun sulit dihindari.
Pengemudi bus memang sudah berusaha untuk mengurangi kecepatannya, namun sayangnya masih tidak cukup. Bagian kiri bus mengalami rusak dan kacanya pecah, sedangkan bemper belakang truk juga penyok.
Melihat kejadian seperti ini, Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Pulubuhu mengatakan, kita tidak bisa mengatakan siapa yang salah atau benar, namun yang pasti kedua pengemudi gagal mengemudi secara defensif.
“Pastinya baik pengemudi bus dan truk gagal mengemudi dengan defensif. Mereka tidak ada antisipasi saat mengemudi,” ucap Jusri kepada Kompas.com, Jumat (5/2/2021).
Pertama si pengemudi bus, gagal mengantisipasi truk yang pindah lajur secara tiba-tiba. Walaupun kosong, pengemudi harus berpikir kemungkinan paling buruk, sehingga sudah bisa mengantisipasi dan tidak terjadi kecelakaan seperti di video.
“Jika dia bisa antisipasi sejak awal, walaupun ada truk di lajur kiri, dari jauh dia sudah memberikan klakson atau lampu jauh yang menandakan akan menyalip truk tersebut,” kata Jusri.
Kemudian pengemudi truk juga tidak memerhatikan kondisi sekitarnya ketika ingin pindah lajur.
Melihat spion memang wajib dilakukan sebelum ingin pindah lajur, namun perlu ditambah dengan menoleh ke samping, antisipasi titik buta.
“Jika pengemudi truk memastikan aman baru pindah lajur dan sopir bus bisa mengantisipasi dengan baik, tentunya kecelakaan seperti ini bisa dihindari,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/02/05/193100715/kasus-bus-tabrak-truk-dari-belakang-salah-siapa-