JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak sedikit anggapan yang mengatakan bahwa wanita disebut lebih aman saat berkendara dibandingkan pria, tapi kemungkinan mendapat risiko kecelakaan kecil kerap terjadi. Terlebih lagi untuk kaum hawa yang baru bisa mengendarai mobil.
Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, masa 18 bulan pertama sejak mengemudi wanita memiliki frekuensi lebih banyak mengalami kecelakaan kecil dibanding pria. Paling sering bisanya nyerempet.
“Meski sifatnya kecil tetap saja merugikan. Contoh saat menyenggol kendaraan orang lain, pasti bukan mobil sendiri yang harus diperbaiki tetapi juga mobil orang lain yang diserempet,” ujar Jusri kepada Kompas.com, Minggu (31/1/2021).
Jusri menjelaskan, beberapa ciri pengemudi wanita yang gaya berkendaranya cukup membahayakan, baik untuk diri sendiri atau orang lain. Situasi ini perlu diketahui agar bisa diubah sampai dihapus kebiasaanya.
- Slower motions. Pada kondisi manuver, harus dilakukan dengan segera. Namun, perlakuan yang sering dilakukan wanita adalah pergerakan yang lambat.
- Mengerem mendadak atau suka-suka, tanpa disadari wanita sering melakukan ini mulai dari sedikit-sedikit angkat gas atau nginjak pedal rem ketimbang memelihara kecepatan yang konstan
- Sama dengan mengerem, ketika bermanuver atau ingin berbelok, kaum hawa juga kurang peduli dan cenderung suka-suka tanpa ada aba-aba untuk pengendara lain yang ada di belakangnya.
- Jarak badan dan lingkar pengemudi terlalu dekat. Suka menyetel posisi duduk yang dekat dengan kemudi, ada juga yang model multi tasker dengan satu tangan di lingkar kemudi satunya di tuas perseneling. Hal ini cukup berbahaya karena posisi yang benar adalah dua tangan harus berada di kemudi, agar saat terjadi sesuatu bisa merespon dengan cepat.
- Kalau menikung sudut lintasannya melebar, pada sudut U-Turns radius putarnya besar.
- Pandangan mata selalu fokus ke dapan, jarang yang memiliki kebiasaan mengecek kaca spion.
- Sering menggantungkan kaki kiri pada pedal kopling, sehingga setiap pergerakan pelan sering pedal kopling diinjak dengan membiarkan kendaraan meluncur free wheel, atau pada saat pengereman sebelum pedal rem di injak pedal kopling sudah terlebih dahulu diinjak.
- Menggunakan sepatu berhak kecil dan tinggi atau sering menyimpan sepatu di bawah jok pengemudi. Tanpa disadari hal ini bisa mengganggu pergerakan kaki, bahkan bila sepatu tergeser hingga ke bawah pedal bisa mengganggu pengereman hingga berdampak fatal.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/02/01/100200415/hapus-8-kebiasaan-buruk-wanita-ketika-berkendara