JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia sudah menandatangani nota kesepahaman atau Momerandum of Understanding (MoU) dengan LG Energy Solution untuk pembangunan proyek baterai kendaraan listrik.
Kepala Badan Koordinasi Badan Penanaman Modal ( BKPM) Bahlil Lahadalia, mengatakan, baterai memegang peranan kunci, bisa mencapai 40 persen dari total biaya untuk membuat sebuah kendaraan listrik.
"Proyek pabrik baterai kendaraan listrik bersama empat BUMN, yakni PT Aneka Tambang, PT Pertamina, PT PLN, dan Inalum akan berlokasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah dengan luas 4.300 hektar," ujar Bahlil, dalam keterangan resminya.
Nantinya, kendaraan listrik yang ada di Indonesia diharapkan bisa memakai baterai tersebut. Sehingga, harga motor listrik pun bisa semakin terjangkau.
Irvan Yuniardi, Sales and After Sales Manager PT Moove Motor Asia, selaku authorized dealer motor listrik NIU, mengatakan, untuk penggunaan baterai buatan Indonesia, pihaknya akan melihat dulu kualitasnya seperti apa.
"Sebab, NIU itu memiliki standar Eropa. Jadi, kita tidak mau saat menggunakan produk dari Indonesia atau dari mana pun, kita ingin tetap menjaga kualitas tersebut," kata Irvan.
Belum lama ini, NIU menegaskan komitmennya untuk berjualan di Indonesia dengan membuka premium store di mal Grand Indonesia. Selain itu, ada juga flagship store di Jl. Arteri Pondok Indah.
Rencananya, NIU juga akan merambah ke Jawa Tengah, Jawa Timue, dan daerah lainnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/01/09/152200415/tanggapan-niu-soal-baterai-lokal-untuk-motor-listrik