JAKARTA, KOMPAS.com – Pasar otomotif Amerika Serikat yang terkenal dengan mobil bermesin besar dengan konsumsi bahan bakar fosil yang boros, lambat laun bakal tergantikan oleh mobil listrik.
Terlebih karena kesuksesan perusahaan startup asal Amerika Serikta, Tesla yang dulu sempat goyah kini menguntungkan. Tahun ini saja, perusahaan besutan Elon Musk itu mendapatkan keuntungan hingga lebih dari 600 miliar dollar AS.
Keuntungan Tesla tentu membuat pabrikan otomotif lainnya mulai tertarik atau merasa dipecundangi oleh pemain baru. Dua raksasa otomotif AS, General Motors dan Ford bahkan mulai berinvestasi besar-besaran pada kendaraan listrik.
Dilansir dari Reuters, Tesla telah menjadi perusahaan otomotif dengan valuasi lebih dari gabungan lima grup produsen kendaraan global terlaris.
Hasil ini membuat para pemimpin politik di seluruh dunia sampai punya rencana untuk mulai menghentikan secara bertahap kendaraan dengan mesin bakar internal pada awal 2030.
Pandemi Covid-19 yang menurunkan angka penjualan dan keuntungan dari bisnis mobil konvensional, telah membuat investor mulai berpaling untuk mendanai kendaraan listrik.
Selain itu, pemulihan cepat China dari dampak pandemi turut memberikan tarikan yang lebih kuat pada investasi mobil listrik.
Kesuksesan Tesla secara perlahan bahkan telah membuat biaya baterai kendaraan listrik dapat segera mencapai keseimbangan dengan teknologi mesin bakar internal.
Namun masih harus dilihat, apakan konsumen siap meninggalkan mobil dengan mesin bakar internal. Terlebih di AS, truk pikap dan SUV berbahan bakar minyak masih jadi yang paling banyak dipilih.
Belakangan, mobil-mobil konvensional ini juga berhasil mendorong pemulihan bagi sejumlah industri otomotif di Detroit, yang terpaksa harus tutup karena pandemi sejak musim semi 2020.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/25/090200815/keberhasilan-tesla-berhasil-buat-mata-dunia-tertuju-pada-mobil-listrik