JAKARTA, KOMPAS.com - Sekarang ini, sudah banyak wanita yang mengandalkan sepeda motor untuk berkendara sehari-hari. Namun, tak sedikit yang paham bagaimana posisi berkendara yang benar saat di jalan raya.
Posisi berkendara yang benar dapat meningkatkan keamanan dan kenyamanan berkendara sehingga tak menimbulkan kecelakaan atau bahaya bagi diri sendiri dan orang lain.
Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, cara dan posisi wanita saat berkendara cenderung santai. Bahkan, masih banyak yang menggunakan sepatu hak tinggi saat berkendara.
"Untuk motor jenis bebek yang memiliki pedal rem di bawah, ini bisa sangat mengganggu,” ujar Jusri Pulubuhu kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Menurut Jusri, masih banyak wanita yang tidak mengetahui posisi yang benar ketika membawa motor, mulai dari posisi badan, tangan, dan kaki.
Setidaknya ada sembilan tips berkendara sepeda motor yang ditekankan Jusri untuk para pengendara wanita.
Tepat yang dimaksud adalah benar dan sesuai kondisi. Kadang kala pada lalu lintas yang padat, pergerakan bertahap dan terlalu pelan akan membahayakan orang lain dan tentunya diri sendiri.
2. Pengereman
Pengereman hanya dilakukan ketika situasinya terkendali. Ketika motor hanya sedang tegak lurus, tidak sedang menikung, tidak saat roda sedang menghajar lintasan rusak, dan tidak sedang berada di lintasan licin.
"Pengereman hanya dilakukan ketika situasi betul-betul sedang terkendali, tidak dilakukan kapan saja. Kadang kala pengereman sembarangan akan memperburuk kualitas masalah yang sedang dihadapi," kata Jusri.
Lakukanlah pengereman dengan gerakan meremas dan bertahap. Tidak sekaligus, tidak mengunci, dan bantu dengan deselerasi mesin (engine brake). Sebab, jika roda terkunci pengemudi bisa terjatuh.
3. Cek Keadaan Sekeliling
Orang lain belum tentu melihat Anda mampu memperlambat kecepatan. Untuk itu, yang harus dilakukan sebelum bermanuver adalah; cek spion, berikan sein, shoulder check, menoleh dengan cepat ke sisi samping, dan manuever dengan kecepatan yang sesuai.
4. Posisi Tangan
Posisi siku tangan harus di atas garis handle bar dan menekuk sombong, agar maksimal dalam meresap energi benturan yang terjadi pada roda depan ketika melintasi jalan rusak. Jika posisi siku sejajar dengan setang, maka pengendara bisa saja kehilangan kendali.
5. Posisi Saat U-Turn
Pada posisi u-turn, bilamana kecepatannya pelan, buat sudut menikungnya kecil.
6. Sikap Kaki Saat Berhenti
"Turunkan kaki kiri terlebih dahulu, pertahankan kaki kanan tetap di atas pedal rem kaki sampai kecepatan berada di 0 kilometer per jam," ujar Jusri.
7. Jangan Berasumsi terhadap Pengendara Lain
Jangan pernah menduga pengguna jalan lain memahami apa yang ada di dalam pikiran Anda.
"Mungkin saja mereka tidak melihat atau mungkin saja mereka konsentrasinya tidak pada Anda," kata Jusri.
8. Posisi Kaki di Atas Motor
Pastikan arah telapak kaki sejajar lurus ke depan, tidak menyempit atau kedua lutut nyaris bertemu. Posisi menyempit akan membuat posisi duduk cenderung di ujung sadel.
"Posisi ini juga akan membuat level weight distribution akan selalu berada di roda depan dan keseimbangan total akan mudah rapuh," ujar Jusri.
9. Sikap Telapak Tangan
Begitu juga dengan telapak tangan, bila terlalu menyempit membuat pengendara kehilangan genggaman pada saat roda depan melintasi jalan rusak atau membentur polisi tidur.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/14/153100815/posisi-berkendara-sepeda-motor-yang-benar-bagi-wanita