PORTIMAO, KOMPAS.com - Sejak kembali ke MotoGP pada 2015, Suzuki hanya mengandalkan tim pabrikan. Padahal tim satelit dapat membantu pengembangan motor dan penjenjangan pebalap.
Setelah musim 2020 berhasil membawa pebalapnya juara dunia lewat Joan Mir, banyak pihak berpendapat Suzuki seharusnya melebarkan sayap dan membuat tim lapis dua.
Menanggapi hal itu, pemimpin proyek Suzuki MotoGP Shinichi Sahara mengatakan, pihaknya memang memikirkan untuk membuat tim satelit. Tapi hal itu mesti dibicarakan lebih jauh.
"Sulit untuk diketahui, karena sejauh ini kami bekerja dengan dua motor di lintasan. Tapi tentu saja ini adalah sesuatu yang kami cari di masa depan, tetapi ada banyak langkah berbeda yang perlu diambil untuk mencapainya," katanya mengutip Suzuki-MotoGP.com, Selasa (8/12/2020).
Shinichi tidak menampik bahwa hampir semua pabrikan motor di MotoGP kini memiliki tim satelit. Sehingga ke depan jika Suzuki ingin terus maju juga perlu sokongan tim satelit.
"Sejujurnya, kami mendapatkan banyak balik yang berguna dari tim penguji kami yang berpengalaman. Kontribusi dari test rider kami, Sylvain Guintoli, Takuya Tsuda dan Naomichi Uramoto, luar biasa penting," katanya.
"Tetapi informasi tambahan dari tim satelit akan menjadi lebih penting bagi kami untuk menjaga atau meningkatkan daya saing kami di masa mendatang," kata Shinici.
Rumor yang beredar di lintasan ialah Suzuki memang tengah mencari tim yang tepat untuk menjadi tim penyokong.
Menariknya, rumor tersebut mengarah pada tim besutan Valentino Rossi, VR46 Racing Team.
Musim depan VR46 Racing Team akan memulai penjajakan masuk ke kelas MotoGP lewat Luca Marini. Adik Rossi itu jadi pebalap di Avintia Ducati, tapi tetap membawa beberapa orang dari VR46.
Spekulasi prematur bahwa itu merupakan langkah awal sebelum pada 2022 tim mendapat slot di MotoGP dan bertarung penuh di kelas premier. Adapun motor yang dipakai bisa jadi Suzuki.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/08/104200515/bos-jepang-suzuki-bicara-pentingnya-tim-satelit-di-motogp