JAKARTA, KOMPAS.com - Joan Mir berhasil menjadi juara dunia MotoGP 2020 karena konsistensi performanya saat balapan. Semua itu tak lepas berkat kemampuannya menjinakkan Suzuki GSX-RR.
Pada usianya yang ke-23, musim kedua di MotoGP, Mir berhasil mengalahkan para senior dan membawa pulang gelar juara dunia. Padahal, pebalap asal Spanyol tersebut hanya meraih satu kali kemenangan dari 14 seri yang bergulir.
Kepala mekaniknya, Frankie Carchedi membeberkan rahasia mengapa Mir begitu kompetitif sepanjang musim MotoGP 2020. Menurut Carchedi, mental yang dimiliki Mir luar biasa. Dia juga langsung menyadari bahwa Mir memiliki talenta yang spesial.
"Ada beberapa aspek di data telemetri yang bisa memberi tahu banyak sejak pertama berada di atas motor, dan itu yang terjadi pada kami," ujar Carchedi, dikutip dari Speedweek.com.
Carchedi menambahkan, sulit untuk menjelaskan secara detail. Tapi, bagaimana Mir mengatur pengereman, membuat motornya berhenti, semuanya tidak harus tepat baginya.
"Tidak masalah apakah grip ban bagus atau tidak, dia bisa membuat perbedaan," kata Carchedi.
Menurut Carchedi, ban Michelin menawarkan grip lebih baik dan semakin soft setiap tahunnya. Jadi, ada batasan dalam bagaimana bisa membuat motor berhenti.
"Tapi, dia mampu mengatasinya untuk mencari limit ban tersebut. Lalu, dia bermain sedikit dengan remnya di mana ban mendekati limit tersebut. Bukan hal yang mudah untuk memberikan tekanan pada rem, tapi itu adalah talenta, dan itu berlaku untuk depan dan belakang," ujar Carchedi.
Carchedi mengatakan, hal tersebut jelas menjadi kekuatan Mir. Selain itu, feeling yang dimilikinya juga sangat peka. Sering kali pendapatnya mengenai motor sama seperti yang diungkapkan oleh test rider Suzuki, Sylvain Guintoli.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/01/114200415/kepala-mekanik-joan-mir-beberkan-rahasia-pebalapnya