JAKARTA, KOMPAS.com – Meski tengah dipromosikan besar-besaran, popularitas kendaraan listrik rupanya masih belum bisa mengalahkan kendaraan hybrid atau PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) di Indonesia.
Dari hasil riset yang dilakukan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI).
Disimpulkan bahwa masyarakat Indonesia saat ini lebih menyukai kendaraan hybrid atau PHEV ketimbang kendaraan listrik.
“Kalau dilihat dari insentif PPnBM produk hybrid sebenarnya sudah sangat kompetitif, dan ke depannya produk hybrid dan plug-in pasti berkembang,” ujar Riyanto, Peneliti Senior LPEM FEB UI, dalam webinar (26/11/2020).
Selain itu, berdasarkan hasil uji coba LPEM FEB UI, efisiensi kendaraan PHEV sama baiknya dengan mobil listrik murni saat dipakai di kawasan perkotaan.
“Selama simulasi, BBM-nya terpakai kecil banget dan digerakkan oleh baterainya,” ucap Riyanto.
“Plug-in Hybrid mirip dengan full batery karena kalau di dalam kota pembakarnya tidak befungsi,” tuturnya.
Tingginya minat kendaraan hybrid juga bisa dilihat dari angka penjualan Gaikindo pada Oktober 2020. Secara wholesales, penjualan terbanyak di segmen Low SUV ditempati Honda HR-V dengan angka 1.035 unit.
Namun di tempat kedua, dihuni oleh Toyota Corolla Cross Hybrid yang meraih 135 unit. Sementara untuk Nissan Kicks e-Power bisa terjual sebanyak 37 unit.
Adapun untuk Hyundai Kona EV yang pertama kali dipasarkan di Indonesia pada Oktober 2020, bisa mencatat jumlah pengiriman dari pabrik ke diler sebanyak 20 unit.
“Kalau dalam waktu ini saya pilih hybrid atau plug-in hybrid. Tetap dalam jangka panjang kalau ekosistemnya ada, kita bisa pindah langsung ke BEV (Battey Electric Vehicle),” kata Riyanto.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/29/090100015/orang-indonesia-lebih-pilih-hybrid-ketimbang-mobil-listrik