JAKARTA, KOMPAS.com – Pengendara motor di jalanan Indonesia nampaknya hanya sekadar bisa saja. Kadang mereka tidak mengetahui apa yang dirasa aman saat berkendara malah sebenarnya berbahaya, seperti berkendara dekat-dekat dengan kendaraan besar.
Saat di jalan raya, pengendara motor sering berinteraksi dengan truk atau bus. Padahal saat posisi motor dekat dengan kendaraan besar, segala sesuatu bisa terjadi.
Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting, Jusri Pulubuhu mengatakan, hal yang berbahaya jika motor dekat dengan kendaraan besar yaitu blind spot pengemudi dan potensi adanya kesalahan operasional kendaraan.
“Bisa saja karena bobot yang berat, pengoperan gigi truk saat tanjakan sangat sulit dilakukan. Sehingga truk cenderung mengalami free wheel yang berujung mundur,” ucap Jusri kepada Kompas.com, Senin (16/11/2020).
Ketika mengendarai motor dekat dengan truk atau bus, selalu pikirkan segala kemungkinan terburuk yang bisa terjadi. Karena bisa saja ada kemungkinan dari salah cara pengoperasian kendaraan besar seperti truk, malah jadi bahaya untuk pengendara motor.
“Mengoper gigi di tanjakan memperlihatkan ketidaktahuan pengemudi tata cara yang benar. Seharusnya pengoperan gigi dilakukan sebelum tanjakan atau turunan,” kata Jusri.
Untuk para pengendara motor, saat berinteraksi dengan kendaraan-kendaraan besar, harus berada di area yang aman. Jangan berada persis di belakang truk, kalau terpaksa harus punya jarak dan jangan diam, selalu berfikir paling buruk yang bisa terjadi.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/17/112200015/ekstra-waspada-bagi-pengendara-motor-yang-dekat-dengan-kendaraan-besar