Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perjalanan Karir Joan Mir, Sampai Jadi Juara Dunia MotoGP 2020

JAKARTA, KOMPAS.com - Pebalap Sucuki Ecstar Joan Mir berhasil mengunci gelar juara dunia MotoGP 2020 setelah finis posisi ke-7 di GP Valencia, Spanyol, Minggu (15/11/2020), meski balapan masih menyisakan satu seri di GP Portimao.

Mir merupakan peraih juara dunia MotoGP pertama Suzuki setelah 20 tahun. Terakhir Suzuki juara dipegang Kenny Roberts Jr tahun 2000 di kelas GP500 bersama Suzuki Telefonica Movistar.

Joan Mir lahir dengan nama Joan Mir Mayrata, di Palma de Mallorca, Spanyol pada tahun 1997.  

Mir mulai mengendarai motor pada usia enam tahun dengan motor pertama besutan Polini. Setahun kemudian dia dibelikan Honda QR oleh kedua orang tuanya.

"Saya sangat bersemangat mengendarai apapun yang punya roda. Faktanya skateboard dan skuter adalah bagian dari masa kecil saya," kata Mir dikutip Kompas.com, dari situs resminya, Sabtu (14//11/2020).

Dari kecil Mir memang ingin jadi pebalap motor. Cita-citanya terpupuk saat menyaksikan sang paman, Joan Perello yang juga pebalap motor di kejuaraan dunia bersama tim Stop & Go.

Oleh sang ayah, Mir kemudian dimasukkan ke sekolah balap milik ayah Jorge Lorenzo, Chicho Lorenzo bernama Chicho Competition. Di sinilah Mir pertama kali belajar motor yang benar.

"Saat itu, Valentino Rossi adalah salah satu idola saya, dan hari ini saya beruntung bisa berbagi trek dengannya," kata Mir.

Kemudian di umur 12 tahun atau pada 2009 Mir masuk sekolah balap motor Balearic Motorcycling Federation School. Bakatnya kemudian diasah oleh pelatih dan instruktur Dani Vadillo.

"Kami melihat dia punya sesuatu yang berbeda saat itu," kata Dani mengutip Suzuki Racing.

Pada 2011 Mir ikut kejuaraan balap motor lokal Bankia Cup di kelas XL160. Di tahun pertamanya dia berhasil keluar sebagai juara umum.

Pada 2012 dia kemudian ikut kejuaraan MotoGP 125cc PreGP Cup championship yang merupakan balapan jenjang untuk atlet muda.

Setahun kemudian dia ikut Red Bull Rookies Cup pada musim 2013-2014. Di tahun pertamanya dia berada di posisi kesembilan klasemen. Tahun berikutnya di posisi kedua di bawah pebalap Spanyol Jorge Martin.

Dari 2013-2015 Mir juga ikut kejuaraan CEV Moto3. Di tahun pertamanya dia berhasil empat kali juara dari enam balapan pertama. Tapi kemudian trafiknya menurun dan hanya memperoleh ranking empat di klasemen akhir.

Pada 2015 saat balapan di CEV Moto3, Mir rupanya sudah dilirik oleh timnya yakni Leopard Racing untuk balapan di Moto3.

Penyuka makanan Jepang itu kemudian dipercaya menggantikan Hiroko Ono yang cedera dan balapan perdana di kejuaraan dunia Moto3 di Philip Island 2015 di umur 18 tahun.

Sayang debutnya di Moto3 tidak berjalan mulus. Mir gagal podium setelah terlibat insiden dengan Jhon McPhee.

Pada 2016, Mir kemudian mendapat kesempatan dan dikontrak penuh oleh Leopard Racing di Moto3. Dia menjadi tandem yang menjadi rivalnya di MotoGP 2020, yaitu Fabio Quartararo dan Andrea Locatelli.

Selama 2016 Mir berhasil meraih tiga podium, sekali pole position, dan dua fastest lap. Pemilik nomor motor #36 itu berada di posisi kelima klasemen akhir dan menjadi rookie of the year 2016 dengan mencetak 144 poin.

Di tahun keduanya pada 2017 Mir baru menunjukkan bakatnya. Dia mendominasi musim. Menang 10 kali dan 13 kali podium dari 18 kali balapan. Di usia 20 tahun dia menjadi juara dunia Moto3 2017.

Pada 2018, Mir pindah ke Moto2 bersama Marc VDS Racing Team. Tahun pertamanya dia meraih 155 poin dan berada di posisi keenam klasemen akhir.

Pada 2019 Mir dikontrak tim pabrikan Suzuki Ecstar. Dia kemudian pindah ke kelas premier, meski kontraknya di Moto2 dengan Marc VDS Racing Team masih tersisa dua tahun lagi.

Keputusan Mir untuk berlaga di MotoGP rupanya tidak salah. Meski tahun pertamanya 2019 dia cukup kesulitan. Dia berhasil finis 10 besar tapi kemudian absen beberapa seri karena cedera di Brno, Ceko.

Di musim pertamanya di MotoGP Mir berada urutan ke-12 klasemen dan mengumpulkan 92 poin. Dia rookie terbaik kedua di belakang rekan setimnya di Moto3, Fabio Quartararo.

Sebelum 2019 berakhir, Suzuki memberikan kepercayaan dan mengontraknya selama dua musim lagi sampai 2022.

Di musim 2020 semua berubah. Pandemi Covid-19 di seluruh dunia membuat jadwal balapan terganggu.

Di awal musim Mir tampil buruk. Tapi dengan cepat dia menemukan ritmenya. Absennya Marc Marquez karena cedera lengan kanan diakui atau tidak juga mengubah peta persaingan para pebalap MotoGP.

Konsistensi Mir di trek berbuah manis. Sebelum akhir musim dia bisa menyalip poin Quartararo dan jadi pemimpin klasemen pebalap. Poinnya makin sulit didekati setelah berhasil podium pertama di GP Eropa.

Kini pebalap 23 tahun itu menjadi juara dunia MotoGP 2020 setelah finis di posisi ke-7 di GP Valencia. 

Karir Joan Mir: 

- 2016: Moto3, Leopard Racing, position 5
- 2017: Moto3, Leopard Racing, position 1
- 2018: Moto2, EG 0,0 Marc VDS, positition 6
- 2019: MotoGP, Team Suzuki Ecstar, position 12
- 2020: MotoGP, Team Suzuki Ecstar, position 1

https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/15/204725015/perjalanan-karir-joan-mir-sampai-jadi-juara-dunia-motogp-2020

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke