JAKARTA, KOMPAS.com - PT Indomobil Sukses Interational Tbk (IMAS) meyakini bahwa sektor otomotif nasional mampu pulih secara perlahan hingga tahun depan meski kini masih menunjukkan pelemahan imbas pandemi virus corona alias Covid-19.
Pasalnya, berdasarkan catatan perseroan permintaan pada pasar kendaraan bermotor roda empat di kuartal III/2020 mulai naik signifikan usai mencapai titik terendahnya di kuartal II/2020 atau April-Juni 2020.
Kala itu, permintaan hanya menyisakan 10 persen dari volume penjualan rutin bulanan alias pasar anjlok hampir 90 persen. Namun, memasuki September 2020, permintaannya sudah mencapai sekitar 50 persen dari waktu normal atau sebelum pandemi.
"Tapi kita akui, tahun ini merupakan masa yang penuh tantangan di mana pendapatan bersih kami sampai semester pertama turun 23 persen secara tahunan," ujar Direktur Utama IMAS Jusak Kertowidjojo, Rabu (11/11/2020).
Secara rinci, pada semester pertama 2020 porsi penjualan kendaraan bermotor Indomobil Group yang mencangkup merek Nissan, KIA, Audi, Suzuki, hingga alat berat dan truk Volvo serta Hino, hanya mencapai 38,8 persen dari total pendapatan perseroan.
"Padahal, pada periode sama tahun lalu mencapai 51,9 persen. Tapi dengan kenaikan di September, kami perkirakan Desember nanti bisa 65 persen dari masa normal," ujar Jusak.
Sehingga, pada awal tahun depan IMAS memprediksi pasar mobil di Indonesia bisa pulih di angka 80 persen dibandingkan keadaan normal alias sebelum pandemi. Apalagi nantinya bakal banyak pameran otomotif yang bisa merangsang daya beli masyarakat.
"Di samping itu, kalau dilihat penetrasi mobil terhadap jumlah penduduk saat ini masih rendah, hal ini pertanda Indonesia pasar yang akan berkembang di masa mendatang," katanya.
"IMAS akan terus beroperasi seefisien mungkin serta meluncurkan produk baru sesuai kebutuhan pelanggan," papar Jusak.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/12/084200015/indomobil-group-yakin-otomotif-indonesia-pulih-di-2021