JAKARTA, KOMPAS.com – Ketika mengemudikan mobil dan melewati jalan yang licin, kadang bisa terjadi peristiwa over steer. Over steer terjadi saat ban belakang kehilangan cengkeramannya ke aspal, sehingga bagian ekor membuang dan mudah melintir.
Over steer ini bisa dicegah dengan tidak berkendara secara agresif atau mengebut di jalanan yang basah. Namun jika kepalang terjadi, lebih mudah dikontrol mobil dengan penggerak roda depan atau belakang saat over steer?
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, Sony Susmana mengatakan, kalau mobil dengan penggerak roda depan lebih mudah dikontrol saat mengalami over steer dibanding yang penggerak belakang.
“Karena mobil front wheel drive (FWD), saat roda belakang selip, tinggal mengikuti roda depan yang antisipasinya dengan maintain gas,” ucap Sony kepada Kompas.com, Selasa (3/11/2020).
Saat kendaraan FWD mengalami over steer, bisa diatasi dengan menahan pedal gas supaya arah mobil terkoreksi. Sedangkan kalau mobil rear wheel drive (RWD), harus melakukan counter steering dan tidak digas.
“Tapi kalau bicara ban selip, FWD lebih cenderung mengalami under steer, sedangakan RWD lebih ke over steer,” kata Sony.
Untuk mengatasi kecenderungan ini, Sony mengatakan, rata-rata caranya sama, yaitu mengurangi kecepatan. Selagi mengurangi kecepatan kendaraan, putar juga setir dengan halus.
“Untuk RWD kalau selip yang dilakukan yaitu counter steer. Kalau penggerak depan, tinggal dikoreksi saja setirnya,” kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/03/201500315/perbedaan-mobil-penggerak-depan-dan-belakang-saat-over-steer