JAKARTA, KOMPAS.com – Jalur lintas Sumatera terkenal akan kondisi jalannya yang berliku dan naik turun bukit. Biasanya para perusahaan otobus (PO) dengan trayek Sumatera menggunakan sasis dari Eropa seperti Mercedes Benz.
Memilih sasis Mercy ini dikarenakan memang sudah digunakan sejak dahulu. Jadi PO bus tersebut sudah percaya dengan daya tahannya. Namun ada satu PO baru dari Sumatera Barat bernama Mutia Putri Mulia (MPM) yang berbeda dari PO Sumatera lainnya.
Perbedaannya, PO MPM mengandalkan sasis asal Jepang, yaitu Hino. Hino memang diminati oleh PO di sekitar Jawa, namun kurang banyak digunakan di Sumatera.
Memang ada juga sasis Hino bermesin depan di Sumatera, namun yang mesin belakang tidak selaku merek eropa.
PO MPM ini terbilang pendatang baru karena mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2019. Selain itu bodi yang digunakan juga masih baru, PO MPM mengandalkan bodi Legacy SR2 HD Prime buatan karoseri Laksana di Ungaran.
Export Manager karoseri Laksana, Werry Yulianto mengatakan, PO MPM sudah memakai bodi Laksana semenjak awal beroperasi dikarenakan desainnya yang diminati oleh kostumer.
“Bodi Laksana sekarang lebih elegan dan modern, jadi semakin diminati oleh kostumer. PO MPM juga cukup puas dengan bodi Laksana,” ucap Werry kepada Kompas.com, Minggu (18/10/2020).
Werry menambahkan, saat ini PO MPM sedang menambah bodi baru lagi di Laksana. Ada lima unit bodi baru yang sedang dibuat di karoseri. Spesifikasinya menggunakan sasis Hino RK8 R260 dengan bodi Legacy SR2 HD Prime.
“Untuk sasisnya standar saja, masih menggunakan ladder frame dan per daun,” ucap Werry.
Menggunakan sasis Hino di lintas Sumatera bisa menjadi ajang uji coba sasis di jalur yang ekstrem. Karena Hino sudah terkenal di sekitar Jawa, apakah sasis asal Jepang ini akan bertahan melawan sasis-sasis eropa di lintas Sumatera.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/10/18/162100715/keunikan-po-mpm-lintas-sumatera-yang-pakai-sasis-hino