Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kecelakaan Beruntun di Puncak, Waspada Penyakit Truk Rem Blong

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan beruntun yang terjadi di puncak Bogor, Jawa Barat, Sabtu (17/10/2020) dini hari, dipicu truk yang diduga mengalami rem blong.

Saat melaju di jalan menurun, truk yang bermuatan batu split itu hilang kendali dan melaju di jalur kanan.

Selanjutnya, truk bernomor polisi B 9978 UDF itu menabrak tiga sepeda motor dan juga satu unit mobil yang ada di lokasi.

Laju truk baru bisa terhenti setelah menabrak sebuah kios. Akibat kejadian tersebut sedikitnya 5 orang meninggal dunia, 2 mengalami luka berat dan 5 orang mengalami luka ringan.

Kejadian rem blong pada kendaraan niaga berat sudah sangat sering terjadi dan tidak sedikit yang menyebabkan korban meninggal.

Lalu kenapa kendaraan berat lebih rawan mengalami rem blong dibandingkan kendaraan pribadi?

Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, sistem pengereman kendaraan juga dipengaruhi pada beban yang dibawa.

Semakin berat bebannya otomatis sistem pengereman juga akan bekerja lebih keras dibandingkan dengan kendaraan yang membawa beban lebih ringan.

“Selain dari segi perawatan, beban yang melebihi batas standar juga bisa menjadi salah satu penyebab rem blong,” kata Didi kepada Kompas.com, Sabtu (17/10/2020).

Didi menambahkan, semakin berat beban atau hingga melebihi batas maka sistem pengereman juga akan bekerja lebih berat.

Selama ini yang sering terjadi adalah kendaraan yang mengalami rem blong karena membawa beban yang cukup berat.

“Pada intinya kendaraan yang dibawa itu harus laik jalan. Kalau ban sudah habis tapaknya juga harus diganti karena ini juga mempengaruhi pengereman,” kata Didi.

Selain itu, Didi menambahkan, pemilik kendaraan juga harus rutin melakukan pengecekan secara menyeluruh.

Mulai dari kondisi kanvas rem, kondisi selang bocor atau tidak, pipa-pipa, kompresor angin dan juga bagian pendukung lainnya.

“Pengecekan ini harus dilakukan secara berkala dan rutin. Kalau perlu setiap hari dilakukan pengecekan, terutama yang bisa dilakukan pengecekan sendiri oleh pengemudi,” ucapnya.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/10/17/180200815/kecelakaan-beruntun-di-puncak-waspada-penyakit-truk-rem-blong

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke