BPTJ Sediakan Bagasi Gratis untuk Sepeda Lipat di Bus JR Connexion

JAKARTA, KOMPAS.com – Selama masa pandemi Covid-19, tren bersepeda kembali muncul, namun bukan sekadar hobi, tapi juga bermanfaat untuk mendukung mobilitas. Sepeda menjadi alat transportasi alternatif terutama untuk jarak-jarak yang masih terjangkau.

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Kementerian Perhubungan (BPTJ Kemenhub) Polana B. Pramesti menilai, banyaknya masyarakat yang memakai sepeda sebagai alat transportasi merupakan hal yang positif.

“Karena itu, BPTJ akan mengupayakan kebiasaan bersepeda masyarakat yang mulai tumbuh menjadi budaya bersepeda,” ucap Polana dalam siaran resmi.

Bentuk dukungan dari BPTJ untuk pengguna sepeda sebagai alat transportasi yaitu menyediakan bagasi gratis untuk menyimpan sepeda lipat. Bagasi ini akan dipasang pada bus Jabodetabek Residence (JR) Connexion milik PPD dan Sinar Jaya.

Polana mengatakan, dalam sistem transportasi massal, bersepeda dan berjalan kaki merupakan bentuk dari Non Motorized Transportation (NMT) yang digunakan dalam tahapan first mile dan last mile saat berproses menggunakan transportasi publik.

“Pemanfaatan NMT ini juga akan memberikan manfaat kesehatan secara publik dan personal. Secara publik akan mengurangi polusi dan secara personal akan meningkatkan gerak tubuh untuk kesehatan,” kata Polana.

Para operator bus menyediakan dua macam bagasi yang disediakan untuk penumpang yang membawa sepeda lipat. PPD menyediakan bagasi sepeda di dalam bus dan dapat menampung sekitar 6 sepeda lipat.

Sementara Sinar Jaya menyediakannya di bagasi samping bawah dan juga dapat menampung 6 sepeda lipat. Semua fasilitas tersebut diberikan gratis untuk penumpang yang membawa sepeda.

“Mudah-mudahan ketersediaan bagasi gratis ini akan bisa segera dimanfaatkan penumpang yang ingin membawa sepeda lipatnya ke kantor atau tempat-tempat lainnya dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan,” kata dia.