JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini sering terlihat di jalanan aksi belok rebah atau cornering yang dilakukan oleh beberapa orang. Untuk menambah cengkeraman ban, mereka memilih untuk mengganti ban biasa dengan model balap.
Dengan mengganti ban balap, harapannya grip antara ban dengan aspal menjadi lebih baik, sehingga makin percaya diri saat melewati tikungan.
Lalu apakah benar kalau memakai ban balap membuat grip ban lebih besar? Dan apa saja kekurangannya jika dipakai harian?
Senior Brand Executive & Product Development PT Gajah Tunggal Tbk., produsen ban IRC, Dodiyanto mengatakan, beberapa ban balap dengan pola alur khusus memang bisa dipakai untuk harian.
“Beberapa pattern racing memang bisa dipakai harian. Kemudian dipakai menikung juga enak, cuma risikonya cepat habis atau aus,” ucap Dodiyanto kepada Kompas.com, Rabu (7/10/2020).
Sama seperti ban motor harian, ban balap juga memiliki tread wear indicator (TWI). Sehingga pemilik bisa mengetahui sisa kedalaman alur ban motornya. Kalau sudah mengenai TWI, sebaiknya langsung diganti dengan yang baru.
Dodiyanto mengatakan, umumnya ban balap komponnya lebih soft atau lunak dibanding ban harian. Sehingga perbedaan kekerasan kompon ini yang menyebabkan ban balap bisa lebih cepat aus.
“Kekurangan lainnya yaitu harga ban balap biasanya lebih mahal daripada ban harian dengan ukuran yang sama. Perbedaannya bisa lebih mahal sekitar 30 persen,” kata Dodiyanto.
Mengenai cengkeraman ke aspal saat basah, grip ban balap masih baik. Seperti yang dikatakan oleh Technical Service & Development Department Head ban FDR, Jimmy Handoyo.
“Memang kalau hujan gripnya tidak sebagus saat kering. Masih aman untuk digunakan di jalanan basah, namun dijaga saja kecepatannya,” ucap Jimmy kepada Kompas.com.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/10/07/184100915/kelebihan-dan-kekurangan-pakai-ban-balap-untuk-motor-harian