Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan, sebagai pemakai jalan umum baiknya kita berhati-hati. Sebab kita tidak bisa mengharapkan hal sama ke orang lain.
“Pertama, pengemudi tidak melihat atau kurang waspada. Pengemudi seharusnya memaksimalkan penglihatannya agar tetap waspada dengan situasi lalu lintas yang ada di sekitarnya,” kata Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.
Mengemudi adalah kegiatan yang menuntut konsentrasi. Walau sudah berusaha untuk tertib dan memberi jalan untuk orang lain, ada saja yang melanggar dan bisa membahayakan untuk diri sendiri.
“Selanjutnya yaitu kecepatan. Masih sering ditemukan pengemudi yang tancap gas ketika ingin melewati persimpangan. Berharap pengguna jalan lain untuk memberi jalan,” ucap Sony.
Sony mengatakan, kurangnya toleransi antar pengemudi di jalan membuat masih ada orang yang tidak ingin mengalah. Oleh sebab itu, ada saja pengguna jalan yang mudah tersulut emosid dan bentrok di jalan.
“Penyebab kecelakaan selanjutnya yaitu kelelahan atau fatigue. Kelelahan bisa membuat pengemudi tidak fokus sehingga potensi kecelakaan bisa bertambah,” kata.
Pemahaman pengemudi yang kurang saat berada di persimpangan juga menjadi faktor lain yang menyebabkan kecelakaan. Ketika melewati suatu daerah, harus mengikuti rambu-rambu yang ada.
“Jangan merasa egois ketika berada di jalan, berusaha untuk berpikir positif jika memang ada kendaraan yang terburu-buru, mungkin mereka memiliki kepentingan yang mendesak,” ujar Sony.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/30/151200415/alasan-kenapa-persimpangan-jalan-rawan-kecelakaan