JAKARTA, KOMPAS.com - Tren motor custom terus meningkat sejak beberapa tahun belakangan ini. Banyak orang yang rela mengubah tampilan motornya menjadi gaya chopper, cafe racer, scrambler, tracker, dan lainnya.
Di antara banyaknya orang yang membangun motor custom, ada juga sebagian orang yang lebih memilih terima beres atau kebetulan mendapat tawaran untuk beli motor custom yang sudah jadi.
Tapi, membeli motor custom yang sudah jadi berbeda dengan membeli motor baru dari diler. Motor custom rata-rata dibangun dari motor bekas.
"Cek kondisi mesin, pastikan saat digas tidak keluar asal putih pekat dari knalpot," ujar Andi Akbar, builder Katros Garage, kepada Kompas.com, belum lama ini.
Pria yang akrab disapa Atenx ini menambahkan, periksa juga bagian kelistrikan. Mulai dari lampu depan, lampu belakang, dan lampu sein. Selain itu, lihat juga kabel bodinya, apakah banyak sambungan atau tidak.
"Selanjutnya, cek bagian tangki. Sebab, biasanya motor custom tangkinya handmade. Pastikan tidak ada bocor. Biasanya kalau bocor ditandai dengan bagian cat yang menggelembung, seperti kulit melepuh. Periksa bagian bawah tangki, jangan hanya samping dan atasnya saja," kata Atenx.
Atenx melanjutkan, jangan ragu untuk minta tes jalan. Kendarai motornya kurang lebih 2-4 km. Sebab, jika hanya jalan 1 km, belum muncul penyakitnya.
"Saat tes jalan, rasakan bagian kaki-kaki. Biasanya kalau tidak benar, rasanya seperti ban kempes. Bisa juga dengan cara lepas tangan. Jika saat lepas tangan motor langsung ngebuang parah, berarti kaki-kaki dan sasis sudah tidak 100 persen lurus," ujar Atenx.
Atenx juga mengatakan, jangan ragu untuk bertanya apa kekurangan motor tersebut. Jadi, jika ada kekurangan atau ada masalah bisa diperbaiki sendiri.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/25/152100415/beli-motor-custom-yang-sudah-jadi-jangan-ragu-untuk-bertanya