JAKARTA, KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 di Indonesia masih saja memiliki tingkat penyebaran yang tinggi. Bahkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar.
Transportasi umum dianggap menjadi salah satu media penyebaran virus Covid-19. Hal ini disebabkan moda transportasi yang digunakan oleh banyak orang, sehingga menjadi tempat yang rawan tertular Covid-19.
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Daeng M. Faqih akan memberikan beberapa tips agar aman saat menggunakan transportasi umum.
“Pertama, jaga perilaku, pastikan kita fit, cukup istirahat sebelum bepergian. Karena orang yang tidak fit lebih rawan untuk tertular. Jangan dipaksakan naik kendaraan umum saat tidak fit,” ucap Daeng dalam webinar bijak bertransportasi di era pandemi Covid-19, Selasa (15/9/2020).
Kemudian ingat juga 3M, memakai masker, membersihkan tangan, dan menjaga jarak. Pastikan menggunakan masker yang tidak tembus, lebih baik pakai masker bedah. Kemudian pastikan seluruh badan bersih, terutama tangan.
“Sebisa mungkin di tempat umum tidak memegang apa-apa. Kemudian selalu kantongi hand sanitizer,” kata Daeng.
Ke tiga yaitu menjaga jarak, tidak berkelompok saat naik transportasi umum. Kemudian juga tidak bercakap-cakap saat naik kendaraan umum. Terakhir yaitu segera cuci tangan setelah keluar dari terminal atau stasiun.
“Naik kendaraan umum kan digunakan banyak orang, jadi segera mungkin mencuci tangan,” kata dia.
Daeng menambahkan, secara umum agar aman bertransportasi, ada dua hal, jaga perilaku kesehatan dan lingkungan transportasi. Kedua hal ini harus saling komitmen, jaga perilaku dari diri sendiri dan lingkungan transportasi dijaga oleh pengelola.
Penjagaan lingkungan transportasi ini seperti disiplin dengan protokol yang sudah ada. Misalnya pelarangan penumpang tanpa masker naik dan kapasitas maksimal penumpang yaitu 50 persen.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/15/172100315/bijak-menggunakan-transportasi-umum-di-era-pandemi-covid-19