JAKARTA, KOMPAS.com - Mencampur bahan bakar minyak (BBM) kendaraan bermotor dengan jenis yang berbeda kerap dilakukan oleh pemilik kendaraan.
Padahal, nilai oktan setiap jenis bensin yang dijual di SPBU tidaklah sama dan belum tentu sesuai dengan rasio kompresi mesin kendaraan.
Meski begitu, tidak sedikit pemilik kendaraan yang percaya bahwa dengan mencampur berbagai jenis bensin di dalam tangki akan membuat pembakaran lebih baik.
Lalu, adakah efek yang akan ditimbulkan jika kendaraan sering menggunakan bensin dengan Research Octane Number (RON) berbeda?
Paimin, Kepala SPBU Pertamina MT Haryono, mengatakan, sebenarnya mencampur berbagai jenis bensin dengan oktan yang berbeda sah-sah saja.
Hanya saja, langkah tersebut tidak akan berpengaruh terhadap performa mesin atau menjadikan pembakaran lebih baik.
“Misalkan, pemilik mobil biasanya menggunakan bensin Premium, kemudian setiap 6 bulan sekali isi Pertamax Turbo, hal itu diperbolehkan. Namun, tidak ada efek pengaruh ke performa kendaraan,” kata Paimin kepada Kompas.com belum lama ini.
Paimin mengatakan, mencampurkan Premium, Pertamax sampai Pertamax Turbo sangat bisa dilakukan mengingat sama-sama golongan bensin dan memiliki zat yang sama.
Meski begitu, hal tersebut sebetulnya tidak direkomendasikan. Hal ini karena setiap bensin mempunyai karakteristik yang berbeda.
“Masing-masing bensin memiliki karakteristik sulfur yang berbeda, muatannya pun juga berbeda,” ujarnya.
Paimin menambahkan, jika awalnya kendaraan sudah menggunakan bensin jenis Premium, kemudian dicampur dengan BBM oktan tinggi seperti Pertamax Turbo, maka hal tersebut tidak akan memperbaiki performa mesin.
Sebaliknya, kebiasaan mencampurkan jenis bensin dengan oktan yang berbeda justru bisa menurunkan kualitas bahan bakar.
“Sebaiknya pemilik mobil memilih BBM berdasarkan rasio kompresi kendaraan, jika memilih BBM yang lebih tinggi rasionya dari kendaraan yang dimiliki, bisa jadi tidak akan terbakar sempurna. Otomatis akan ada sisa residu,” tuturnya.
Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi juga menyarankan agar pemilik kendaraan setia pada satu jenis bahan bakar saja.
Tentunya, bensin yang dipilih harus sesuai dengan rasio kompresi kendaraan atau yang direkomendasikan oleh pabrikan.
“Dengan menggunakan bahan bakar yang sesuai maka bisa menjaga kondisi mesin. Sebaliknya, jika tidak sesuai bisa menimbulkan kerak karena pembakaran tidak sempurna, “ ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/04/124100715/efek-jika-sering-mencampur-bbm-dengan-kandungan-oktan-berbeda