JAKARTA, KOMPAS.com - Marc Marquez masih dalam proses penyembuhan. Pebalap asal Spanyol tersebut harus menjalani dua kali operasi untuk tulang lengannya yang patah.
Operasi pertama dilakukan segera setelah insiden kecelakaan. Dokter Xavier Mir yang dipercaya untuk menangani Marquez menyambung tulang yang patah tersebut dengan pelat titanium.
Dokter Mir juga sempat mengatakan Marquez bisa mencoba untuk balapan kembali. Namun, lengan yang baru dioperasi tersebut malah membengkak dan Marquez memutuskan untuk tidak balapan.
"Setelah operasi pertama, kami mengikuti rekomendasi semua dokter, yang memberi ketenangan untuk bisa kembali ke atas motor, tapi tidak berjalan seperti itu. Saya tetap memercayai dr. Mir, karena semua orang bisa melakukan kesalahan," ujar Marquez, dikutip dari GPone.com.
Beberapa waktu kemudian, pelat titanium tersebut patah saat Marquez membuka jendela kamarnya. Dia pun harus menjalani operasi kembali.
Pebalap dengan nomor start 93 tersebut akhirnya memutuskan untuk beristirahat total hingga benar-benar siap untuk kembali balapan.
"Pelat tersebut tidak bertahan seperti yang dokter perkirakan. Itu sebuah kesalahan, tapi jika melihat ke belakang, mudah bagi orang untuk menilai," kata Marquez.
Marquez menambahkan, dirinya adalah yang pertama memercayai dr. Mir untuk operasi kedua. Sebab, dirinya telah menjalani ribuan operasi dan semuanya berjalan baik.
Pernyataan Marquez tersebut juga sekaligus menepis kabar bahwa dirinya selalu memaksakan diri untuk bisa kembali balapan secepatnya.
Marquez mengatakan, butuh waktu untuk pemulihan. Dia pun menerima kenyataan jika gelar juara dunia musim ini tidak bisa diraihnya. Baginya, yamg terpenting sekadang adalah untuk sembuh dan kembali sekuat mungkin.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/27/130251115/marquez-sebut-dokter-melakukan-kesalahan-pada-operasi-tangannya