Mengenang Suzuki Satria F115 Young Star

JAKARTA, KOMPAS.com - Suzuki Satria punya sejarah panjang untuk Suzuki. Hadir pertama kali berwujud motor bebek berjenis 2-tak, motor anak muda itu lantas bertransformasi jadi ayam jago bermesin 4-tak.

Kemunculan Satria F150 mendongkrak penjualan Suzuki di kancah roda dua Berbekal tampilan yang ''macho'' dan mesin 150cc yang bertenaga, Satria mampu mencuri perhatian pecinta underbone.

Saat Satria F150 sudah mapan, Suzuki Indonesia kemudian mencoba melebarkan pasar dengan menawarkan Satria F115 Young Star pada 2015. Motor yang pada dasarnya merupakan versi low end dari Satria F150.

Satria F115 Young Star diposting untuk menyasar underbone kelas pemula. Jualannya memakai nama besar Satria, desainnya pun mirip-mirip dengan kakaknya termasuk soal decal atau stiker.

Bedanya dengan Satria F150 ialah lekuk bodinya lebih simpel. Kaki-kakinya juga berbeda dapat dilihat dari bentuk pelek. Suspensi belakang belum monoschok, knalpotnya tidak mendongak dan tidak pakai kopling.

Meski menyasar kelas yang lebih rendah bukan berarti Suzuki pelit fitur. Mesin Satria F115 Young Star merupakan adaptasi dari Suzuki Axelo, dan merupakan salah satu mesin terbaik di kelasnya.

Berbeda dengan kakaknya yang berdesain tegak, mesin Satria F115 Young Star tiduran seperti bebek biasa. Isi silindernya 115cc dengan teknologi pengabutan Fuel Injection dan berpendingin cairan.

Sayangnya segala keunggulan itu tidak membuat motor ini laris di pasaran. Penjualannya kurang bagus. Penyebabnya karena orang lebih memilih Satria F150 yang mahal ketimbang Young Star.

Saat baru meluncur, Satria F115 Young Star punya dua varian. Tipe standar dibanderol Rp 16,5 jutasedangkan yang memakai livery Suzuki Ecstar Rp 16,8 juta.

Banderol itu mepet dengan Kawasaki Athlete bermesin 125cc dengan monoshock. Selain itu Young Star dinilai kemahalan karena setara dengan skutik 125cc yang ada di pasaran.

Selain itu, dengan banderol Rp 16,5 juta, harganya mepet dengan Satria F150 edisi paling bawah atau minimalis yang saat itu seharga Rp 17 jutaan, dan versi paling tinggi Rp 20 jutaan.

Deferensiasi produk yang kurang tepat membuat pembeli menghindar. Malang bagi Young Star yang ternyata kurang bersinar harus disuntik mati pada 2016 atau setahun sejak kemunculannya.