JAKARTA, KOMPAS.com – Banyak pengemudi acuh tak acuh terhadap aturan larangan bermain ponsel sambil berkendara. Hal ini bisa dilihat dengan semakin banyaknya pengendara yang masih aktif membalas pesan atau menerima telepon saat menyetir mobil.
Padahal mengoperasikan ponsel sambil berkendara sudah pasti mengurangi konsentrasi, yang bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), mengatakan, mengemudikan kendaraan merupakan kegiatan yang berat.
Meski telah didukung sejumlah fitur modern, mengendarai mobil melibatkan seluruh panca indera yang menguras energi.
“Secara prinsip, pengemudi yang baik itu hanya mengemudi. Tidak boleh sambil melakukan aktivitas yang lain, sekalipun alasannya sebentar atau hanya mendengar saja” ujar Sony, kepada Kompas.com (23/8/2020).
Sony mencontohkan, perilaku orang yang membalas pesan dan menerima telepon walaupun hanya sebentar atau sekadar mendengar, justru bisa mengganggu konsentrasi.
Bisa diilustrasikan, apabila mobil sedang melaju dengan kecepatan tinggi misalnya 100 kpj. Melihat layar ponsel sekitar 1-2 detik saja, maka mobil sudah melaju puluhan meter tanpa kita awasi.
Padahal kita tidak bisa memprediksi kondisi di depan, apakah akan ada mobil yang menyalip, atau kendaraan yang berhenti mendadak.
“Makanya yang benar, berhenti di tempat yang aman sebelum menerima panggilan atau membalas pesan,” ucap Sony.
“Atau jika terdapat fitur koneksi dengan ponsel, sebaiknya pilih-pilih panggilan yang akan kita terima. Karena ada bahaya ketika berita yang kita terima dapat memicu emosi,” tuturnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/24/140200115/ketahui-ini-bahaya-mengemudi-sambil-main-ponsel