JAKARTA, KOMPAS.com - Kompetisi adu keren Honda Brio versi virtual 2020, sukses dimenangkan oleh peserta asal Tangerang Selatan, Muhammad Haekal Shafi.
Sesuai konsep, Haekal pun mendandani Brio dengan tema racing. Tapi gaya yang diambil bisa dibilang tidak umum, yakni menyematkan skema mobil drifting pada tubuh mungil Brio.
Hasilnya tak hanya menawan, visual rancang bangung digitalnya pun memberikan nuansa berbeda dari tema-tema racing lainnya yang disuguhkan oleh 788 peserta lainnya.
Menariknya, proses digital yang dikerjakan selama dua pekan oleh Haekal, hanya berdasarkan referensi dunia maya. Bukan mengambil dari bentuk nyata atau bahkan pengalaman pribadinya.
"Saya buat konsep racing ala mobil drifting untuk Brio V-Mod ini memang karena saat ini lumayan banyak orang suka drift, jadi saya cari-cara referensi sebelum menggambarnya tentang drift dari Google, saya liat-liat dulu drifting itu seperti apa," kata Haekal, Rabu (19/8/2020).
Walau hanya berdasarkan referensi Google, bukan berarti saat proses desainya tak ada kendala. Haekal menggku cukup dibuat kewalahan menerapkan konsep drift pada Brio lantaran ingin benar-benar membuatnya maksimal.
Paling menantang adalah mengikuti regulasi yang ada pada dunia drift. Jadi meski hanya dalam versi virtual, tapi Haekal mencoba membuat desain yang benar-benar sesuai aturan di dunia nyata.
"Contoh soal teknis jarak chember pada roda depan dan penerapan wildtrak roda belakang yang dibuat lebih pendek dari depan, memang jadi tantangan juga," ucap Haekal.
"Kesulitan dari detail itu saat mengepaskan body kit-nya, itu depan dan belakang seperti apa memang sulit. Warna saya pilih agar terkesan beda dari, stirping dengan kelir tosca saya pilih agar menarik perhatian," kata dia.
Lantaran itu, tak heran bila juri yang menilai pun tekesima dan memilihnya menjadi jawara Honda Brio Virtual Modification ke-3 2020 dengan hadian uang tunai sebesar Rp 15 juta.
Andre Mulyadi, pendiri National Modificator & Aftermarket Association (NMAA) mengatakan, olah digital yang dibuat Haekal memang cukup baik dan sesuai dengan kriteria penilaian yang ada. Tapi lebih dari itu, faktor lain yang ikut dipertimbangkan adalah soal realisasinya.
"Kualitas desain salah satu penilaian, lalu ada faktor yang cukup menentukan lagi yakni dari kemungkinan bila mobil itu akan diaplikasikan ke unit asli. Jadi itu kriteria penilaian, tak hanya dari sisi kualitasnya saja," ucap Andre.
"Dalam tahap itu (realisasi) mempertimbangkan banyak hal, dari aerodinamis, fungsi masing-masing desain, bahkan penilaian detail dari interiornya pada karya Haekal juga disentuh, jadi memang luar biasa sekali," kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/21/100200015/ketika-honda-brio-terpapar-virus-drifting