Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mobil Jarang Keluar, Cek Oli Harus Tetap Jalan

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah pandemi seperti sekarang, sebisa mungkin masyarakat memilih untuk tetap berada di rumah. Namun, masih banyak rupanya yang menganggap mobil yang jarang dipakai tidak perlu dilakukan pengecekan.

Padahal, mobil yang banyak didiamkan begitu saja justru akan berdampak buruk. Sebab, beberapa komponen pada mobil tetap harus selalu dijaga.

Salah satunya adalah bagian mesin, di mana sistem pelumasan juga harus mendapatkan perhatian khusus. Meskipun mobil jarang dipakai, oli harus dicek sebelum digunakan, karena pelumas itu sendiri memiliki tingkat viskositas.

Deni Adrian, Kepala Bengkel Auto2000 Cibinong, mengatakan, kalau mobil sudah tidak dipakai lama, sebaiknya dicek apakah olinya masih bagus atau tidak.

"Untuk mengeceknya, cukup dengan mengangkat dipstick dan melihat oli yang menempel pada stik oli tersebut. Apabila tingkat kekentalannya sudah tidak wajar dan juga warnanya hitam pekat, sebaiknya langsung diganti saja," ujar Deni, saat dihubungi Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Meskipun belum mencapai kilometer atau waktu pergantian oli, menurut Deni, jika kondisinya sudah seperti itu wajib diganti. Jika tidak pelumasannya menjadi tidak maksimal.

Setiap pabrikan sendiri, merekomendasikan pemilik mobil untuk mengganti oli mesin setiap enam bulan sekali atau kelipatan 10.000 km. Mana yang lebih dulu, kurang dari itu tentunya akan lebih baik pada kinerja pelumasan mesin.

"Ada juga yang mengganti setiap kelipatan 5.000 km, pastinya disesuaikan dengan tingkat menggunakan mobilnya itu sendiri saja," kata Deni.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/11/182100315/mobil-jarang-keluar-cek-oli-harus-tetap-jalan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke