JAKARTA, KOMPAS.com - Kemunculan kendaraan taktis (rantis) Maung, buatan PT Pindad (Persero) ternyata memiliki sejarah panjang di belakangnya. Mulai dikembangkan dari 2018, ternyata sebelum Maung sudah lahir lebih dulu rantis bernama Bima M-31.
Bima M-31 tersebut tampil pertama kali di ajang Indo Defence 2018. Rantis tersebut berfungsi sebagai Fast Attack Vehicle (FAV) dalam operasi militer yang mana hal ini sama dengan Maung.
Bahkan Bima M-31 ini pun diakui oleh Vice President Inovasi PT Pindad Windhu Paramarta, sebagai cikal bakal Maung Pindad yang saat ini mendadak fenomenal setelah dijajal langsung oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto beberapa waktu lalu.
"Sejarahnya itu sudah dimulai dari 2018 lalu yang dicetuskan oleh Komandan Pusat Persenjataan Infanteri (Danpussenif) Surawahadi. Beliau menanyakan apakah mungkin Indonesi bikin kendaraan (militer) sendiri, lalu dari situ di infanteri mereka melakukan litbang mandiri untuk kendaran taktis 4x4," ucap Windhu kepada Kompas.com, Kamis (23/7/2020).
"Pindad saat itu masih sebagai narasumer, ketika mendefiniskan kebutuhannya seperti apa. Karena saat itu loading di Pindad sedang tinggi, lalu pengembangan dilakukan oleh rekanan kami PT MSA pada 2018, dari situ bergulir kendaraan 4x4 yang namanya Bima yang asalnya dari litbang mandiri mereka," kata dia.
Setahun berlalu, pada 2019 Infanteri mengajukkan litbang ke Dislitbang Angkatan Darat (AD) yang kemudian disetujui.
Menurut Windhu, karena dari awal sudah digarap oleh PT MSA, jadi untuk proses produksi pertama kali untuk purwarupanya pun juga turut dikerjakan.
Untuk Pindad sendiri dilibatkan melalui perwakilannya dari Manajer Fabrikasi yang berperan sebagai tenaga ahli dan konsultan untuk proses industrialisasi saat nanti produksi massal dimulai. Dari perjalanan tersebut, akhirnya sepakat bila proses produksi dilakukan oleh Pindad.
"Seperti itu kronologisnya. Setelah produk selesai MSA mengembalikan ke Pindad. MSA yang mengembangkan dan Pindad terlibat, jadi saat akan produksi massal, itu harus dibikin oleh industri yang mempuni, lalu infanteri, PT MSA, dan Pindad bergabung sepakat diproduksi oleh Pindad," ucap Windhu.
"Waktunya pengembalian itu kurang lebih satu bulan sebelum akhirnya Menhan meminta Maung untuk diproduksi banyak, jadi sekarang ini kami sedang proses peralihan ke industrialnya," kata dia.
Dari beberapa sumber yang ada, proses rancang bangun pengembangan prototipe Bima M-31 ternyata melibatkan rumah modifikasi ternama di kalangan off-road, yakni FAD Works yang digawangi oleh Daniel Zebedeus.
Tak hanya itu, jauh sebelum Bima dan Maung, bengkel yang bermarkas di Cimahi, Bandung, Jawa Barat ini, juga sudah cukup banyak merintis prototipe dari rantis-rantis lainnya, seperti DMV-30T serta SSE P6.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/07/25/120100115/cikal-bakal-maung-pindad-berawal-dari-bima-m-31