JAKARTA, KOMPAS.com - Radiator merupakan komponen penting dalam sistem pendingin mobil, supaya suhu mesin tetap terjaga dan terhindar dari masalah overheat yang berujung mogok.
Service Parts Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Anjar Rosjadi, mengatakan, penyebab utama terjadi overheat adalah adanya kebocoran pada sirip radiator, atau bagian waterpump mobil. Hal ini terjadi karena korosi di pada kisi-kisi radiator.
“Baiknya pergantian air radiator itu setiap 20.000 kilometer atau jika airnya sudah terlihat keruh karena jarang digunakan. Agar tetap aman, setiap servis berkala sebaiknya minta dilakukan pengecekan kembali,” kata Anjar kepada Kompas.com.
Anjar menyarankan, untuk menghindari penggunaan air yang mengandung kotoran dan minyak karena bisa menyebabkan rekak dan karat. Sehingga, bisa menyumbat lubang yang mengganggu sirkulasinya.
“Maka dari itu, sebaiknya pengisian air radiator memang menggunakan cairan khusus supaya benar-benar terhindar dari masalah tersebut,” katanya.
Saat melakukan pengisian cairan radiator sendiri, jangan lupa untuk mematikan mesin dan membiarkannya dingin terlebih dahulu.
Dealer Technical Support Dept. Head PT.TAM, Didi Ahadi, mengatakan mengganti air radiator sebenarnya mudah dan bisa dilakukan sendiri di rumah, yang terpenting pastikan kondisi mesin dalam keadaan dingin.
“Tahap pertama yang harus dilakukan adalah membuka tutup lubang bagian atas, lalu buka baut pembuangan radiator yang ada di bagian bawah. Gunakan baki atau ember untuk menampung airnya. Kemudian tutup pembuangan air bagian bawah, isi air radiator dengan cairan pendingin. Jangan lupa cek cairan di cadangannya, dan periksa tidak ada kebocoran, “ ujar Didi.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/05/22/193245515/ingat-lagi-pentingnya-cek-radiator-mobil