Penjualan Toyota Hanya 8.443 Unit Selama April 2020

JAKARTA, KOMPAS.com – Pandemi virus corona telah mempengaruhi penjualan mobil secara nasional. Angka retail pasar otomotif sepanjang April lalu sekitar 24.276 unit, turun dari bulan sebelumnya 60.477 unit, maupun jika dibandingkan Februari 2020 yang mencatat 79.601 unit.

Toyota bahkan hanya mampu meraup 8.443 unit pada April 2020, turun jauh dibandingkan periode yang sama tahun lalu sekitar 26.000-an unit.

Tren penurunan yang dialami Toyota sebetulnya sudah terekam dalam hasil penjualan bulan Maret, yakni sebanyak 17.787 unit.

“Positifnya market share kami masih bisa di atas 30 persen, yaitu sekitar 34,8 persen. Padahal tahun lalu hanya 31 persen, jadi memang meningkat tajam pada bulan April,” ujar Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor, dalam diskusi daring (15/5/2020).

Menurut Anton, penjualan Toyota selama pandemi bisa dibilang turut disumbang oleh berbagai daerah di Indonesia.

Pasalnya kontribusi Jakarta terhadap penjualan Toyota belakangan tidak lebih dari 25 persen, sementara pada masa sebelum pandemi bisa mencapai 30 persen lebih.

Sementara itu, model-model terlaris Toyota masih didominasi mobil yang sama. Seperti misalnya, Avanza, Innova, Calya, Rush, hingga Fortuner.

“Jadi posisi Avanza masih nomor satu, dengan pangsa pasar 35,5 persen dan penjualan 1.897 unit,” ucap Anton.

“Calya juga memimpin pasarnya dengan capaian 49,8 persen. Tapi yang paling mendominasi Innova menguasai segmen MPV mid-level dengan pangsa pasar 98,2 persen,” katanya.

Selain model MPV, SUV Toyota juga masih menjadi pilihan konsumen. Seperti Rush yang meraih market share hingga 37,6 persen di segmen Low SUV, dan Fortuner sebanyak 31,7 persen di kelasnya.