JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota Indonesia menyebut bahwa penjualan mobil pada April 2020 mengalami penurunan drastis imbas pandemi virus corona alias Covid-19.
Menurut catatan perseroan, pada awal kuartal II/2020 hanya ada 8.433 unit mobil yang terjual dari pabrik. Padahal, periode sama tahun lalu angkanya mencapai 26.000-an unit.
"Pada April memang mulai terasa penurunan penjualannya karena imbas Covid-19. Pada hal ini, penurunan ekonomi juga berkontribusi, yang mengakibatkan pengetatan perusahaan pembiayaan. Kemudian, ada PSBB," kata Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy dalam diskusi virtual, Selasa (12/5/2020).
"Bila melihat bulan lalu, penjualan bisa mencapai 17.787 unit. Jadi penurunan secara bulanan bisa dikatakan setengahnya," lanjut dia.
Secara rinci, Anton menjelaskan bahwa dengan pengetatan perusahaan pembiayaan, membuat sebagian masyarakat menjadi sulit untuk mendapatkan kendaraan baru.
Sebab, sebagaimana diketahui, mayoritas pembeli mobil di Indonesia mengandalkan skema kredit.
"Lalu adanya wabah juga membuat orang berhati-hati melakukan pembelian. Karena ini kan bukan kebutuhan premier, yang harus diprioritaskan," jelas Anton.
Belum sampai disana, pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah guna memutus mata rantai persebaran virus corona membuat ruang gerak jaringan penjualan terhambat.
"Ini saya bukan menyalahkan, ya. Tapi dengan adanya PSBB, pastinya showroom basically kebanyakan tutup. Sehingga, aktivitas orang pun terbatas," ujar dia.
Adapun kontribusi penjualan mobil Toyota di wilayah DKI Jakarta, mengalami pelemahan dari sekitar 30 persen menjadi tak lebih dari 25 persen.
"Terkait penjualan nasional, saya mendapat informasi kalau ditotal itu retail mencapai 24.276 unit. Turun dari Maret 2020 yang mencapai 60.447 unit," ucap Anton.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/05/13/135412015/toyota-sebut-penjualan-mobil-di-april-2020-turun-drastis