JAKARTA, KOMPAS.com - Teknologi printing 3D berkembang pesat, bukan hanya digunakan untuk keperluan prosthetics, tapi kini juga merambah bidang otomotif. Termasuk membuat sepeda motor.
Adalah VIBA dan German 3D printing specialists SLM Solutions yang kemudian berinovasi dengan membuat Honda Monkey Z125 skala 1:1 menggunakan teknologi printing tiga dimensi.
Yann Bakonyi pendiri VIBA mengatakan, mengatakan tujuan membuat Monkey menggunakan print 3D ini ialah untuk menunjukkan teknolgi printing tiga dimensi sudah bisa dipakai untuk kehidupan nyata.
"Di pameran banyak produk tiga dimensi. Namun biasanya hanya untuk pameran dan tidak berfungsi. Lewat proyek ini menunjukan print 3D dapat diintegrasikan dalam proses industri dan bekerja sempurna," katanya mengutip Visordown, Minggu (10/5/2020).
Yann sebetulnya bisa saja membuat motor lain dan bukannya Monkey Z125. Sebab teknologi print 3D pada dasarnya bisa diatur membuat apapun asal punya cetak biru sebuah produk.
Yan mengatakan, alasannya membangun Honda Monkey 125 karena semua tahu motor ini, sehingga dianggap proyek yang cocok. Apalagi bodi motor tidak terlalu besar sehingga pas buat proyek baru.
"Kami memutuskan untuk membangun kembali Honda Monkey karena kami peduli untuk menceritakan sebuah kisah. Kami ingin menghidupkan kembali masa kecil pengendara lewat motor ini," katanya.
Meski berhasil membangun motor dan membuktikan teknologi print 3D berfungsi, masalah utamanya ialah harga. Yann mengatakan butuh dana 30.000 dollar AS atau sekitar Rp 447.600.000 untuk membuatnya.
Dengan dana nyaris stengah miliar tak salah kemudian bahwa motor kreasi Yann disebut merupakan Monkey Z125 termahal di dunia. Banderolnya setara dengan satu unit Honda CBR1000RR-R SP terbaru.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/05/10/130100515/honda-monkey-termahal-di-dunia-nyaris-setengah-miliar-