JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga saat, masih ada sebagian orang yang menganggap penggunaan semir ban bisa merusak lapisan karet. Terutama pada bagian dinding ban yang menjadi keras dan mudah getas.
Lantas apakah benar demikian ? menjawan hal ini, PG-On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk, Zulpata Zainal mengatakan, kondisi ini tidak benar.
Justru banyak manfaatnya menggunakan semir ban, apalagi bila mobil jarang digunakan seperti saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) saat ini.
"Anggapan itu salah, justru sebaliknya. Menggunakan semir ban punya kelebihan membuat tampilan ban menjadi lebih klimis, tapi selain itu juga bisa menjawa lapisan permukaan karet dinding ban," ucap Zulpata kepada Kompas.com, Rabu (29/4/2020).
Pada momen PSBB, di mana mobil dan motor jarang digunakan untuk beraktivitas, Zulpata justru menyarankan pemilik kendaraan untuk menggunakan semir ban sebagai langkah perawatan kendaraan di rumah.
Hal tersebut baik digunakan untuk melindungi kelenturan karet ban sehingga tak mudah getas atau cepat mengering, apalagi bagi mobil yang terpaksa parkir di luar garasi alias outdoor.
Namun demikian, yang menjadi catatan penting adalah pemilik mobil harus benar-benar memastikan bila semir yang digunakan adalah untuk ban. Bukan menggunakan cairan semir yang biasa dipakai untuk merawat dasbor atau bumper.
"Semir ban yang bagus itu cairan kandungannya mengandung unsur silikon, karena fungsinya untuk melembutkan karet selain memberikan efek klimis. Jadi jangan pakai semir yang biasa untuk dioleskan ke bumper dan sebagainya, itu malah merusak karena cairannya itu bisa membuat kaku dinding ban," ucap Zulpata.
"Pastikan membeli yang memang peruntukannya hanya untuk ban, jangan yang multiguna. Semir ban ini juga baik digunakan untuk ban serep sebagai upaya perawatan agar tak mudah kering atau getas karena terlalu lama disimpan," kata dia
https://otomotif.kompas.com/read/2020/04/29/172100615/menepis-keraguan-pemakaian-semir-ban