JAKARTA, KOMPAS.com – Suzuk Jimny merupakan mobil fenomenal di Indonesia. Sejak diluncurkan pada 2019, peminatnya tidak pernah surut. Antrean inden bahkan masih mengular hingga tahunan, sampai saat ini.
Tak heran ketika rumors Jimny Long Wheelbase (LWB) alias model 5 pintu muncul ke permukaan, SUV kompak 4x4 ini kembali ramai dibicarakan orang.
Donny Saputra, Marketing Director 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), mengatakan, bahwa kabar tersebut belum bisa dipastikan lantaran belum ada pernyataan resmi dari prinsipal.
“Selama ini hanya rumor dari media-media luar, ada yang bilang 3 pintu atau 5 pintu. Tanggapan kami tunggu validasi infonya,” ujar Donny, kepada media belum lama ini.
Saat ini Jimny (JB74) generasi keempat yang dijual di Indonesia adalah model Short Wheelbase (SWB), yang merupakan tipe standar.
Untuk diketahui, dulu Jimny (SJ410) generasi kedua sempat hadir dalam bodi LWB sekitar tahun 1990-an. Model ini bahkan menjadi salah satu Jimny yang langka di pasaran.
Julian Johan alias Jeje, Founder Komunitas JB74.ID yang juga Pebalap Offroad Nasional, mengatakan, sejumlah SUV 4x4 di dunia memiliki tipe SWB dan LWB. Dua varian mobil ini secara umum memiliki perbedaan dari sisi pengendalian maupun performa.
“Jadi kalau peruntukannya offroad, SWB lebih gesit. Bobotnya lebih ringan, itu membantu kalau di medan offroad,” ucap Jeje, kepada Kompas.com (16/4/2020).
Menurut Jeje, ukuran bodi yang lebih kecil turut membuat performa mesinnya terasa bertenaga. Sebab mesin tidak terlalu berat bekerja, seperti saat menghela varian LWB yang secara dimensi lebih besar.
“Kalau LWB terasa lebih berat karena pasti sasis yang lebih panjang membuat bobot tambah berat. Jadi kalau misal pakai mesin yang sama, udah pasti tenaga lebih enak di SWB, kecuali ada pilihan mesin yang lebih bertenaga,” katanya.
Meski begitu, varian LWB bukannya tanpa kelebihan. Selain unggul dari sisi kapasitas penumpang dan bagasi, performa di medan offroad pun tak bisa diremehkan.
Jeje menambahkan, LWB unggul dari sisi kestabilan, baik di offroad maupun onroad. Karena sumbu roda yang lebih panjang berdampak pada pengendalian yang lebih baik.
“Kalau sasis pendek, mobil jadi gampang melintir. Sementara sasis panjang, bikin mobil lebih mudah melewati turunan dan tanjakan curam,” ujar Jeje.
"Karena mobil enggak gampang ngangkat saat menanjak, dan enggak gampang terguling saat turunan,” katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/04/17/080200515/suzuki-jimny-long-bahas-plus-minus-dengan-model-pendek-