JAKARTA, KOMPAS.com - Nomor rangka mobil ternyata tidak hanya sebatas kode yang terdiri dari huruf dan angka yang berjumlah 17 saja.
Kode dibuat sesuai dengan standar internasional yang berisi tentan sejumlah informasi mengenai mobil tersebut.
Kode ini juga dikenal dengan nama Vehicle Identification Number atau VIN. Melansir dari laman Facebook PT Jasa Raharja persero menyebutkan, di dunia terdapat beberapa format standard VIN yang digunakan.
Misalkan di Indonesia yang mengacu pada standar ISO 3779. VIN menurut ISO 3779 terdiri dari 17 digit yang dibagi menjadi tiga bagian, yaitu 3 digit pertama WMI (World Manufacture Identifier), digit ke 4-9 VDS (Vehicle Descriptor Section) dan 8 digit terakhir adalah VIS (Vehicle Identifier Section).
Sebagai contoh misalnya no rangka kendaraan adalah “M H Y K Z E 8 1 S C J 1 1 5 0 4 5”
- 3 digit pertama adalah WMI (World Manufacture Identifier) yang menunjukkan identitas produsen kendaraan: MHY
- digit ke 4-9 adalah VDS (Vehicle Descriptor Section) : KZE81S
- 8 digit terakhir adalah VIS (Vehicle Identifier Section) : CJ115045
Cara membacanya adalah
- Tiga digit pertama : ‘MHY’
Digit ke-1 dan ke-2 yaitu MH menunjukan negara di mana kendaraan tersebut dirakit. Untuk Indonesia diberi kode MF - MK.
Jadi kendaraan di atas dirakit di Indonesia, karena MH berada dalam range MF - MK. Berikut kode negara perakit kendaraan:
• JA-J0: Jepang
• LA-L0: China
• MA-ME: India
• MF-MK: Indonesia
• ML-MR: Thailand
• PL-PR: Malaysia
• RL-RR: Vietnam
• SA-SM: Inggris
• WA-W0: Jerman
• 1A-10: Amerika Serikat
• 4A-40: Amerika Serikat
• 5A-50: Amerika Serikat
• 6A-6W: Australia
Kode digit ketiga merupakan kode lokasi produsen kendaraan. Pada contoh di atas, 'Y' merupakan kode produsen untuk Suzuki. Berikut kode produsen mobil yang dirakit di Indonesia:
• Y=Suzuki
• F=Toyota
• R=Honda
• K=Daihatsu
- Digit ke 4 sampai ke 8:
Digit ke-4 sampai dengan digit ke-8 yaitu KZE81 disebut Vehicle Descriptor Section atau kode VDS berisi tentang tipe kendaraan termasuk di dalamnya jenis mesin, model kendaraan, dan tipe bodi kendaraan.
Tentunya ini digunakan masing-masing produsen mobil untuk mengidentifikasi jenis kendaraan, yang mencakup informasi platform mobil yang digunakan, model, tipe kendaraan, jenis mesin hingga posisi setir(kanan atau kiri).
Masing-masing produsen memiliki sistem yang unik untuk mendeskripsikan rangkaian angka di urutan ke 4 hingga 9 ini, sayangnya pabrikan menyimpan informasi ini untuk tidak diketahui secara luas.
- Digit ke-9 yaitu S merupakan Check Digit. Ada cara/rumusan tersendiri yang digunakan untuk menghitung cek digit ini.
- Digit ke 10 hingga 17 adalah kode tahun dan urutan nomor produksi. Digit ke 10 merupakan kode tahun produksi dan digit ke 11 hingga 17 adalah nomor urut produksi (nomor seri produksi) kendaraan.
Urutan angka ke 10 merupakan tahun produksi kendaraan. Jika untuk seluruh rangkaian VIN huruf I, O dan Q tidak dipergunakan.
Maka khusus pada digit ke 10 ini huruf U, Z dan angka 0 juga digunakan untuk kode tahun produksi. Kode huruf atau angka tersebut mengikuti ketentuan seperti pada gambar terlampir.
- Digit ke-11 yaitu J Ini adalah kode Plant/Pabrik perusahaan
- Digit ke-12 yaitu 1 adalah nomor jenis/tipe kendaraan dari pabrikan yang bersangkutan. Misalnya Toyota Avanza.
- Digit ke- 13 s.d. 17 yaitu 15045 adalah Nomor seri kendaraan.
“Kalau letak atau posisi nomor rangka setiap mobil atau pabrikan tidak sama, ada yang di sasis, di bagian bodi, di bawah jok depan, atau di tempat lainnya,” kata Technical Support Manager PT Toyota Astra Motor (TAM), Didi Ahadi kepada Kompas.com, Minggu (29/3/2020).
https://otomotif.kompas.com/read/2020/03/30/071200915/begini-cara-membaca-nomor-rangka-mobil