JAKARTA, KOMPAS.com - Pameran otomotif kendaraan niaga pertama di Indonesia, Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2020 tetap berlangsung di Jakarta Convention Centre (JCC) Senayan, Kamis (5/3/2020).
Acara ini berlangsung meski ada instruksi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ( PMPTSP), untuk menghentikan sementara penyelenggaraan kegiatan atau acara (event) yang menimbulkan pengumpulan banyak orang.
Menteri Prindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, yang membuka acara pameran ini mengatakan, ada dilema antara tuntutan bisnis dan kondisi wabah virus corona alias COVID-19 yang tengah melanda Indonesia.
Agus meminta jangan karena ada ancaman penyebaran virus kemudian mendikotomikan antara covid-19 dan mengecilkan pameran yang merupakan upaya para pelaku membangun industri.
"Bentuknya sangat baik, Pak Yohanes (Yohannes Nangoi, Ketua umum Gaikindo) di tengah-tengah apa namanya (wabah virus corona) ini menunjukkan signal-signal bahwa upaya kita untuk mengembangkan ekonomi tidak boleh tersandera dengan adanya covid-19," ucap Menperin dalam peresmian pameran ini.
Demi menjaga kesehatan pameran, pihak penyelenggara pameran melakukan pemeriksaan wajib kepada seluruh pengunjung yang datang. Petugas melakukan pemeriksaan suhu badan dengan menggunakan termometer infrared yang diarahkan ke bagian kepala pengunjung.
Setelah dinyatakan aman, pengunjung diberi stiker oranye sebagai penanda sudah diperiksa. Jika suhu tubuh di atas 38 derajat celsius, maka diarahkan ke medical room untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Meski dilakukan pemeriksaan kesehatan, bukan berarti menghilangkan rasa khawatir para pengunjung atas berbahayanya virus corona yang telah menyebabkan 3.000 lebih nyawa manusia melayang di dunia.
Dyah, salah satu pengunjung yang menghadiri GIICOMVEC, mengaku sangat khawatir dengan ancaman virus corona.
“Dibilang takut dan khawatir pasti, apalagi di tempat yang banyak orang seperti ini. Tapi karena tuntutan pekerjaan mau tidak mau saya harus hadir,” ujar Dyah kepada Kompas.com, Kamis (5/3/2020).
Wanita yang mengunakan masker ini, mengaku, sebagai wanita pekerja punya aktivitas banyak di lapangan, membuatnya harus ekstra hati-hati dalam hal menjaga kesehatan. Dyah mengaku selalu mengandalkan masker ke mana pun pergi, termasuk membawa cairan pembersih tangan (hand sanitizer) berbasis alkohol, sebagai upaya pencegahan.
Di sisi lain, Lusy yang tengah bekerja menjadi Sales Promotion Girl (SPG) salah satu merek peserta pameran GIICOMVEC, mengaku tidak takut terjangkit virus corona.
“Kalau saya merasa tidak perlu ditakuti, selama kondisi kita fit, konsumsi makanan yang sehat, rajin cuci tangan, dan jangan sampai sentuh wajah ketika tangan kotor,” ujar Lusy.
Lusy mengatakan, sebelum pameran bergulir tidak ada imbauan atau tindakaan khusus dari usher atau klien terkait virus corona.
“Pencegahannya paling hanya dilakukan pengecekan suhu tubuh saja sebelum memasuki area event, selebihnya hanya disediakan hand sanitizer di beberapa area,” ucap Lusy.
Salah satu peserta pameran kendaraan niaga, PT Sokonindo Automobile (DFSK) menyatakan, jika kesehatan merupakan prioritas utama pihak perusahaan. Meskipun sadar ada imbauan dari pemerintah untuk menunda kegiatan pengumpulan orang banyak, pameran tetap dilaksanakan atas keputusan dan pertimbangan bersama.
"Kemarin kita juga sudah konfirmasi ke Gaikindo dengan adanya pernyataan presiden dan pemerintah untuk tidak membuat acara yang mengumpulkan banyak orang, apakah (pameran) tetap dilaksanakan atau tidak? Ternyata arahan dari Gaikindo tetap menjalankan acara ini sesuai rencana,” ujar Arviane Dahniarny Bahar, PR & Digital Manager DFSK.
Ajang GIICOMVEC berlangsung 5-8 Maret 2020, memanfaatkan area seluas 18.000 meter persegi di JCC, Gelora Bung Karno, Jakarta Selatan. Pameran serupa, dua tahun lalu, berhasil mengumpulkan jumlah pengunjung hingga 10.000 orang.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/03/06/070200615/dilema-virus-corona-di-giicomvec-2020