SOLO, KOMPAS.com- Fitur pengatur kaca otomatis atau power window menjadi perangkat penting pada mobil.
Komponen ini semakin memudahkan pengemudi maupun penumpang untuk mengatur ketinggian kaca atau pun untuk membuka dan menutup kaca.
Penumpang cukup menekan tombol pengatur yang menempel pada doortrim yang ada di setiap pintu mobil. Di sana terdapat sejumlah tombol yang berfungsi untuk mengatur kaca pintu.
Tetapi, bagaimana jadinya saat tombol ditekan tetapi kaca tidak beranjak atau bergerak seperti yang diharapkan.
Jika hal itu terjadi, berarti ada yang tidak beres pada perangkat pengatur kaca otomatis tersebut. Permasalahan ini bisa disebabkan oleh beberapa hal.
Berikut beberapa penyebab kerusakan yang terjadi pada power window
Bagian pintu mobil termasuk kacanya menjadi bagian yang rawan terkena debu. Kotoran yang menumpuk pada kaca bisa membuat kaca menjadi sulit bergerak saat penggerak kaca otomatis diaktifkan.
Pemilik bengkel spesialis pintu mobil, Berdikari Jaya, Solo, Jawa Tengah (Jateng), Ngadino (48) mengatakan, kotoran yang menumpuk bisa menyebabkan kaca berat bergerak.
Untuk itu, membersihkan kaca perlu dilakukan untuk memastikan kondisinya tetap bersih, sehingga, saat power window diaktifkan kaca bisa lancar bergerak naik maupun turun.
Power window digerakkan oleh sebuah motor penggerak yang ada di belakang doortrim. Seiring penggunaannya motor penggerak ini bisa saja lemah.
Jika hal ini sudah terjadi maka gerakannya saat mengangkat maupun menurunkan kaca mobil pun tidak bisa maksimal.
“Mungkin saja jika gerakan kaca tidak lancar disebabkan karena motornya yang sudah lemah, kalau itu sudah terjadi harus diganti,” kata Ngadino kepada Kompas.com, Jumat (28/2/2020).
Lancar tidaknya kaca pintu mobil saat power window diaktifkan juga dipengaruhi kondisi list karet pada kaca mobil.
Maka dari itu, kondisi karet ini juga harus dipastikan dalam masih lentur sehingga kaca bisa lancar bergerak naik turun.
Tetapi karet list kaca ini juga mempunyai batas usianya sendiri. Terlebih jika mobil sering diparkir di ruang terbuka atau di bawah sinar matahari langsung.
Karet pembatas kaca dengan pintu mobil ini bisa saja menjadi keras dan tidak bisa melakukan perannya dengan maksimal.
“Kalau mobil sering diparkir di bawah matahari otomatis karet list pada kaca juga bisa keras, seperti karet wiper jika sering parkir di tempat terbuka,” kata Ngadino.
Jika karet sudah keras maka bisa membuat gerakan kaca mobil menjadi berat. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan pada motor penggerak power window.
Pengatur kaca otomatis itu membutuhkan tenaga yang lebih besar untuk mengangkat maupun menurunkan kaca jika kondisi karetnya keras.
“Kalau karet sudah keras sebaiknya langsung diganti agar tidak semakin parah dan merusak motornya,” ucapnya.
Kinerja pengatur kaca otomatis juga dipengaruhi oleh suplai listrik dari aki. Maka dari itu kondisi aki juga harus dipastikan stabil sehingga kinerja power window bisa optimal.
Jika memang arus dari aki tidak mampu untuk menggerakkan motor dan mendorong kaca, Ngadino mengatakan, bisa menggunakan relay untuk mengurangi potensi kerugian arus.
“Kalau tidak mampu bisa dipasang relay, tapi selama aki dalam kondisi bagus power window juga bisa berjalan dengan lancar,” katanya.
Kabel pada jaringan power window juga berpengaruh pada kinerja power window. Seiring dengan berjalannya waktu, kualitas kabel juga bisa berkurang.
Salah satunya adalah tidak bisa menghantarkan arus dengan bagus sehingga membuat power window tidak bisa berjalan seperti seharusnya.
Kerusakan pada pengatur kaca otomatis juga disebabkan karena tombol pengatur sudah aus. Kondisi ini bisa disebabkan karena seringnya penggunaan pengatur kaca.
Sehingga, membuat tombol menjadi aus dan tidak bisa mengatur kaca dengan sempurna.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/02/28/145100315/penyebab-dan-cara-deteksi-kerusakan-pada-power-window