JAKARTA, KOMPAS.com- Mobil dengan transmisi manual memiliki sejumlah perbedaan dibandingkan dengan mobil matik. Perbedaan ini jelas terlihat pada sistem pemindahan transmisi atau gigi.
Di mana mobil manual perpindahan gigi dilakukan secara manual, sedangkan untuk mobil matik menggunakan transmisi otomatis. Maka tidak heran jika jumlah pedal juga berbeda.
Pada mobil manual terdapat tiga pedal, yakni gas, rem dan juga pedal kopling. Sedangkan untuk mobil matik hanya ada dua pedal saja, yaitu gas dan juga rem.
Selain itu hampir tidak ada perbedaan yang signifikan antara dua jenis mobil tersebut. Berkat adanya perbedaan ini, otomatis dalam melakukan perawatan juga ada sejumlah perbedaan.
Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, Suparna mengatakan, ada beberapa komponen yang harus diperhatikan pada mobil jenis manual. Di antaranya adalah setelan pedal kopling.
“Setelah pedal kopling ini harus tepat, jangan terlalu rapat atau nyetut dan juga jangan terlalu longgar,” katanya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (11/2/2020).
Ada beberapa efek yang akan terjadi jika penyetelan pedal kopling ini tidak pas. Bahkan efeknya juga bisa berdampak pada usia komponen mesin.
“Kalau terlalu rapat pedal diinjak sedikit kopling sudah beroperasi, sehingga saat dilepas tidak terlalu bebas masih terjadi selip seperti menekan terus menerus,” ucapnya.
Lebih parah jika penyetelan terlalu rapat, kata Suparna, mobil akan kekurangan powernya. Hal ini disebabkan karena terjadinya selip pada kopling karena posisinya belum terilis atau tersalurkan secara 100 persen.
“Sedangkan jika setelan kopling terlalu longgar, saat pedal kopling diinjak belum terbebas secara 100 persen. Mungkin hanya 70 persen sampai 80 persen,” katanya.
Efeknya adalah perpindahan gigi atau transmisi akan keras atau tidak bisa halus. Jika hal ini terus terjadi bisa membuat komponen cepat rusak.
“Terutama pada gigi percepatan, karena belum terjadi sinkron secara 100 persen,” katanya.
Selain masalah penyetelan pedal kopling, yang juga harus diperhatikan pada mobil manual adalah kondisi minyak kopling.
Menurut Suparna, kualitas minyak kopling harus dijaga agar kinerja kopling juga bisa maksimal.
“Kualitas minyak kopling harus dijaga, volumenya juga harus diperhatikan jangan sampai kurang. Selain itu juga harus dilakukan penggantian secara rutin,” ujarnya.
Suparna juga mengatakan, jika minyak kopling sudah tidak bagus maka efeknya seperti penyetelan kopling yang terlalu longgar.
“Yakni kopling tekor karena tenaga tidak terilis sempurna secara 100 persen. Perpindahan gigi juga keras dan juga gigi percepatan juga akan lebih cepat rusak,” kata Suparna.
Suparna juga mengatakan, untuk penggunaan kopling juga harus diperhatikan. Terutama bagi para pemula maupun para ibu-ibu.
Jangan terlalu sering menginjak kopling atau memindahkan gigi. Hal ini bisa membuat usia kampas kopling maupun cover koplingnya akan cepat aus.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/02/11/112702215/perawatan-mobil-transmisi-manual-ini-yang-harus-diperhatikan