JAKARTA, KOMPAS.com – Kaca spion merupakan salah satu komponen penting yang mendukung keselamatan berkendara. Dengan spion, visibilitas pengemudi dapat terbantu untuk melihat bagian belakang maupun samping kanan-kiri mobil.
Karena fungsinya yang vital, spion pasti sering digunakan dan berpotensi rusak waktu-waktu. Posisinya yang berada di bagian terluar mobil juga jadi sebab spion kerap bermasalah.
Deni Adrian, Kepala Bengkel Auto2000 Cibinong, mengatakan kerusakan spion paling umum adalah rusaknya bagian motor elektrik yang berfungsi melipat spion secara otomatis.
“Biasanya karena kita malas melipat spion saat parkir. Kadang suka dilipat secara manual oleh tukang parkir, atau tertabrak kendaraan lain. Makanya lebih baik kita lipat sendiri dari dalam,” ujarnya kepada Kompas.com (22/1/2020).
“Kena benturan atau dilipat secara paksa dapat menyebabkan bagian gir mekanisnya patah, sehingga fungsi auto retractable-nya rusak. Kalau sudah begitu harus ganti motor elektriknya, dan sekalian ganti kacanya jika pecah,” kata Deni.
Di samping karena benturan, rusaknya motor elektrik pada kaca spion juga bisa terjadi karena air yang masuk lewat sela-sela kecil.
“Air tersebut tidak bisa keluar secara maksimal, akhirnya menyebabkan karat. Karat ini membuat motor elektrik berkurang kinerjanya,” ucapnya.
Sementara itu, jika bagian cover spion baret akibat gesekan dengan kendaraan lain, menurutnya bisa dihilangkan dengan kompon atau cairan scratch remover.
Sedangkan bagian kaca, kalau sudah berusia umumnya mulai dihinggapi jamur. Terutama bagi mobil yang jarang dikeringkan usai melewati hujan.
“Usai kena air atau melewati hujan, sebaiknya kaca dilap menggunakan kain microfiber atau chamois, agar pandangan dari spion selalu bersih dan jelas,” ujar Deni.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/01/23/110100915/beberapa-masalah-umum-kaca-spion-otomatis