JAKARTA, KOMPAS.com - Metode perlindungan cat menggunakan coating makin ramai dipilih pemilik mobil. Selain memiliki efek daun talas, coating juga disebut membuat cat jadi lebih kilap dan tahan lama.
Dewasa ini tak jarang penyedia jasa poles bodi mobil, menawarkan coating dengan iming-iming bisa tahan sampai tahunan. Namun jangan langsung tergoda, sebab pada dasarnya banyak faktor yang mempengaruhi daya tahan coating.
"Jangan langsung percaya kalau ada yang bilang coating bisa tahan setahun atau dua tahun. Bagaimana cara mengukurnya, itu sulit sekali," kata Robby Kurnia, CEO Autoglaze, kepada Kompas.com, belum lama ini.
Robby memberi contoh, ada dua mobil yang sama-sama di-coating. Mobil pertama jarang dipakai dan lebih sering berada di garasi, sedangkan mobil kedua merupakan mobil pekerja yang dipakai tiap hari.
"Misalkan Ferrari di-coating, jalan cuma sebulan sekali, sama misalkan Avanza di-coating, dipakai tiap hari. Mobil mana yang coating-nya cepat habis dahulu? jadi hal itu tergantung pemakaian dan banyak faktor lain," katanya.
Robby, mengatakan, kesalahan pemilik setelah mobilnya di-coating ialah merasa sudah cat bodi sudah terlindungi. Padahal walaupun sudah di-coating, pemilik tidak bisa lepas dari tanggung jawab merawat bodi.
"Setelah di-coating harus ada perawatan yang benar, jadi sabun dan obat yang dipakai juga mesti diperhatikan. Untuk sabun pilih yang PH-nya netral atau balans yaitu PH 7, jangan yang mengandung detergen dan asam," katanya.
Adapun kata Robby, jika memang coating-nya bagus sebetulnya untuk kotoran yang ringan tidak perlu lagi mencuci menggunakan sabun, melainkan cukup membilas menggunakan air bersih.
"Sebetulnya pakai air saja sudah cukup. Karena kalau coating yang bagus tidak perlu lagi pakai sabun, karena dia sudah seperti daun talas. Cukup dicuci pakai air, yang penting dilap sampai benar-benar kering di seluruh bagian eksterior," katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/01/15/080200015/iming-iming-coating-bertahan-sampai-tahunan-jangan-langsung-percaya