JAKARTA, KOMPAS.com - Curah hujan yang cukup tinggi membuat potensi kecelakaan saat berkendara meningkat. Salah satu penyebabnya adalah oversteer dan understeer saat mengendarai sepeda motor.
Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC), mengatakan, oversteer dan understeer adalah sebuah fenomena selip. Menurutnya, selip adalah keadaan di mana salah satu atau kedua roda berkurang cengkraman atau traksinya.
"Oversteer adalah selip yang terjadi di roda belakang. Sedangkan understeer, kondisi selip yang selalu terjadi pada roda depan," ujar Jusri, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Jusri menambahkan, cara penanganan oversteer harus ketahui dulu penyebabnya apa. Kalau akselerasi yang terlalu cepat, harus tutup gas atau kopling.
"Kalau direm, nanti malah terkunci. Kalau penyebabnya karena rem belakang yang terkunci, maka remnya yang harus dibuka," kata Jusri.
Lalu, untuk mengatasi understeer, jika diakibatkan oleh dorongan roda belakang, tinggal rem saja atau kurangi kecepatan. Jusri menyarankan untuk meluruskan posisi motor, sehingga antara roda depan dan roda belakang menjadi sejajar.
Untuk menghindari terjadinya kecelakaan, tentu harus lebih berhati-hati saat berkendara. Perhatikan cara berkendara, batas kecepatan, dan lingkungan sekitar.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/01/09/092200615/mengatasi-oversteer-dan-understeer-saat-naik-motor-di-musim-hujan