Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenali Bahaya Water Hammer pada Mesin karena Terobos Banjir

JAKARTA, KOMPAS.com - Masuknya air ke dalam ruang bakar diistilahkan water hammer.  Masalah seperti ini membayangi kendaraan saat terjebak banjir. 

Didi Ahadi, Technical Support PT Toyota Astra Motor (TAM), ketika dihubungi otomotif KOMPAS.com, di Jakarta, Rabu (01/01/2020) mengatakan, water hammer bisa saja terjadi apabila beberapa komponen utama mesin mengalami kerusakan, seperti piston rusak, stang piston yang membengkok dan crankcase pecah atau retak.

"Terjadi water hammer jika ruang mesin sudah masuk air. Dapat menyebabkan stang piston bengkok dan crankcase bisa pecah karena tekanan air yang besar saat sedang bekerja," kata Didi.

Untuk memperbaikinya tentu tak murah. Agar tak merugi, pengendara disarankan untuk tidak menerobos banjir. Karena perbaikan mobil dengan kondisi water hammer pada setiap pabrikan akan sama mahalnya.

Kemudian kondisi kedua, kata Didi, bahayanya ketika air masuk ke dalam ruang bakar. Apabila air terisap oleh saluran isap dan masuk ke dalam ruang bakar, ini berbahaya. Karena air tidak dapat terbakar sehingga terkompresi di silinder.

"Jika air sudah masuk ke dalam mobil apalagi ke ruang-ruang penting mobil, berarti sudah berbahaya," ujar Didi.

Melansir laman auto2000.co.id, ketika terasa ada tanda-tanda mesin akan kemasukan air dan hendak mati, sebaiknya mematikan mesin lebih awal. Tujuannya untuk menghilangkan risiko terjadinya water hammer.

Kemudian, jangan panik dan jangan paksakan untuk menyalakan mesin. Keluar dari mobil dan cobalah dorong mobil ke area yang lebih aman.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/01/01/164506115/kenali-bahaya-water-hammer-pada-mesin-karena-terobos-banjir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke