JAKARTA, KOMPAS.com – Beberapa hari terakhir, cuaca di beberapa kota di pulau Jawa sedang terik sekali. Di Jakarta, Cirebon, Yogyakarta, hingga Surabaya, rata-rata suhu udara berada di atas 35 derajat celsius. Bahkan di Solo sempat mencapai 40 derajat celsius ke atas.
Cuaca yang panas secara langsung berdampak pada kendaraan kesayangan, khususnya kondisi eksterior yang langsung terpapar sinar matahari. Pemilik kendaraan dituntut menjaga kebersihan bodi mobil untuk mempertahankan lapisan cat dalam kondisi cuaca ekstrem.
“Karena jika mobil kotor, utamanya habis terkena hujan, akan cepat sekali membentuk waterspot (jamur) karena panas matahari mempercepat proses oksidasi mineral,” ucap Stefanus Yoga dari Detailworks MotoSpa di Bintaro Jakarta Selatan, kepada Kompas.com (22/10/2019).
Selain terkena air, lebih bahaya lagi jika bodi mobil terkena kotoran burung atau getah pohon. Menurut Yoga, hal ini bisa meresap ke lapisan pernis dengan sangat cepat. Efeknya warna cat bisa memudar lama-kelamaan.
“Kalau sudah begini, tidak bisa lagi dibersihkan, harus melalui proses wet sanding (pengamplasan) dilanjutkan dengan poles,” ujarnya.
Salah satu langkah untuk mengatasi cuaca panas ekstrem adalah dengan memberikan lapisan pelindung pada cat mobil. Lapisan coating yang memberikan efek daun talas berfungsi mengurangi kotoran yang menempel pada bodi.
“Jadi catnya terlindung dari UV dan infrared yang dihasilkan dari sinar matahari. Apalagi coating bersifat antistatic, jadi debu maupun kotoran tidak mudah menempel,” kata Yoga.
“Suhu panas jelas berpengaruh, tapi yang cepat pudar duluan lapisan coating itu sendiri, tidak langsung lapisan catnya,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/10/22/112200015/hati-hati-efek-cuaca-panas-ekstrem-buat-eksterior-mobil