JAKARTA, KOMPAS.com - Zaman milenial semua serba digital. Baik mobil baru dan bekas kini diiklankan via online. Namun apakah saat ini orang sudah percaya membeli mobil via online tanpa melihat barang?
Bukan tanpa ada pertanyaan itu, di beberapa segmen, membeli barang via online merupakan hal yang wajar, contohnya membeli pakaian, dan barang-barang elektronik semisal ponsel pintar.
Direktur Marketing Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra, mengatakan, mungkin ada masanya orang beli mobil via online, namun saat ini belum. Sebab, bagaimana pun mobil ialah barang mewah.
"Biasanya mereka mencari informasi dulu di online. Tetapi negosisiasi atau test dilakukan di diler. Kalau barang elektronik tidak perlu begitu karena uang yang dikeluarkan lebih murah. Sedangkan beli mobil anggapannya masih seperti investasi. Biasanya mereka mencari iformasi dulu di online. Tetapi negosiasi atau test dilakukan di diler," kata Amelia di Jakarta, Senin (7/10/2019).
Konsumen yang memang tertarik membeli mobil akan mencari segala informasi terlebih dahulu. Apalagi sekarang sangat mudah mencari informasi lewat internet dan sebagainya. Tapi bukan langsung memutuskan beli online.
"Kalaupun konsumen masuk via online, biasanya minta untuk didatangi, mereka yang masuk juga menjadi basis informasi kami untuk follow up customer. Jadi kami datangi, kasih coba mobil, baru deal. Tak mungkin langsung, sampai saat ini belum," kata Amel.
Kapan
Pertanyaannya kemudian kapan tren tersebut bergeser, orang membeli mobil via online. Sebab infrastuktur untuk melakukan hal itu sesungguhnya sudah ada atau mungkin sudah siap jika ingin digunakan.
"Suatu saat mungkin, tetapi waktunya kapan kita belum tahu. Karena tergantung dari daya beli. Kalau uang orang Indonesia daya belinya tinggi, beli mobil sudah tak terasa berat, bisa beli via online. Tapi sekarang belum," katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/10/08/100200815/daihatsu-bicara-soal-beli-mobil-via-online