JAKARTA ,KOMPAS.com - Institut Otomotif Indonesia (IOI) menyatakan bahwa tidak terlibat dalam pembuatan ASEAN Car yang digagas oleh Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohammad saat menemui Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, akhir Juni 2019 lalu.
Pada pertemuan itu, Mahathir mengajak Indonesia untuk berkerjasama membuat mobil lokal yang dipasarkan di negara-negara ASEAN. Kesepakatan itu menciptakan program ASEAN Car.
"Tapi dalam hal ASEAN Car, IOI tidak terlibat. Termasuk di dalam pembuatan konsep desain, maupun keputusan antar negaranya karena ini domainnya pemerintah (G to G)," kata Presiden IOI I Made Dana Tangkas melalui keterangan secara tertulis yang diterima Kompas.com, Jakarta, Selasa (1/10/2019).
Tapi, IOI sebagai salah satu organisasi independen dan non profit yang bergerak dalam bidang pengembangan industri otomotif Indonesia dan regional ASEAN ini berkoordinasi dengan Malaysia Automotive, Robotics, and Internet of Things (MARii).
Koordinasi tersebut, sebagaimana tercermin pada Memorandum of Understanding (MoU) antara IOI dan MARii, adalah berfokus pada pengembangan sumber daya manusia industri otomotif di ASEAN, industri kecil dan menengah, pengembangan standar dan peraturan mengenai produk serta komponen otomotif, dan kerja sama penelitian dalam pengembangan Peta Jalan industri otomotif.
"ASEAN Car itu adalah program antar pemerintah, jadi IOI tidak masuk di situ. IOI itu berkaitan dengan usulan-usulan dan pengembangan yang nantinya disampaikan ke Kementerian terkait seperti Kemenperin. Jadi memang IOI tidak terlibat dalam ASEAN Car," kata Sekertaris Jenderal IOI Yanuarto Widihandono saat dihubungi Kompas.com.
"Namun memang, MARii itu berkoordinasi dengan kami," ujarnya lagi.
IOI ialah salah satu organisasi independen dan non profit yang bergerak dalam bidang pengembangan industri otomotif di Indonesia dan regional ASEAN serta global.
Aktivitas IOI saat ini melakukan pengembangan SDM Industri Otomotif melalui pembuatan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sektor industri otomotif bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian RI, pengembangan IKM dan bahan bakar bersih (green fuel).
Ke depannya, IOI akan terus mengembangkan ekosistem industri otomotif di Indonesia agar lebih mandiri, berkeadilan dan berkelanjutan. Targetnya adalah Indonesia memiliki SDM yang unggul kompeten dan profesional, IKM sektor Otomotif yang memiliki daya saing yang tinggi di level regional maupun global.
Serta, mendorong penggunaan bahan bakar yang bersih dalam rangka mendukung program langit biru dan mencegah pemanasan global, termasuk mendukung percepatan Kendaraan Bermotor Listrik di Indonesia.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/10/01/150100015/institut-otomotif-indonesia-tidak-terlibat-dalam-pembuatan-mobil-asean